RAMAH LINGKUNGAN: Ini adalah salah satu jenis kompor induksi sistem tanam yang dianggap lebih ramah lingkungan. (Foto: Istimewa). |
MATARAM -- Kerusakan ekologis nyata di depan mata. Mulai dari degradasi lahan, peningkatan volume sampah yang terkendali hingga pemanasan global merupakan beberapa penyebabnya.
Upaya menekan laju degradasi kerusakan ekologis ini sangat penting. Salah satu caranya yakni menggunakan kompor sistem induksi.
Jenis kompor yang satu ini diperkenalkan Persatuan Istri Karyawan PLN Unit Induk Wilayah NTB. Diperkenalkannya kompor ini sebagai bagian dari kampanye energi ramah dan sehat.
"Kami sangat mendukung penggunaan kompor ini karena sesuai dengan perkembangan zaman," ungkap Ketua TP PKK NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati, Rabu (24/3).
Ia menyebut, listrik yang tersedia di rumah tangga bisa menjadi pilihan. Menggunakan kompor induksi akan lebih ramah lingkungan dan lebih hemat energi.
Dukungan yang diberikan ini, terangnya, tidak hanya untuk kebutuhan di dalam rumah tangga. Lebih dari itu, perabot yang tersedia yang dimiliki warga setidaknya lebih ramah lingkungan.
Karena itu, kepada pihak PLN, Hj Niken meminta penyelenggara dalam kegiatan tersebut membantu memudahkan masyarakat yang ingin memiliki kompor induksi. Jenis kompor berdaya listrik ini hendaknya menjadi alternatif gaya hidup rumah tangga di NTB.
Ketua PIKK PLN UP3 Mataram, Dony Noor Gustiarsyah mengatakan, kegiatan ini rencananya dilaksanakan serentak di empat kabupaten kota di NTB. Namun kegiatan utama diselenggarakan di kediaman resmi gubernur.
Nantinya dalam kegiatan itu akan dilaksanakan sosialisasi dan demo memasak. Sedikitnya sekitar 25 peserta yang berasal dari organisasi wanita di pulau Lombok dilibatkan.
Tak hanya itu, ada sekitar 20 toko elektronik yang ikut digandeng. Mereka yang dilibatkan ini dengan brand pabrikan kompor induksi besar.
Pihaknya yakin kegiatan ini bisa menginspirasi masyarakat. Kegiatan akan dilaksanakan bertepatan dalam rangka Hari Konsumen Nasional dan Hari Kartini pada 7 April mendatang.
Sementara itu, Asisten Manager Komunikasi PLN UIW NTB, Rofia Fitri menjelaskan, kompor induksi merupakan kompor tanpa api yang menyala. Melainkan energi listrik yang jadi sumber energi panas dari reaksi elektromagnetik antara kompor dengan alat masak.
Energi panas tersebut tak muncul pada kompor induksi. Namun demikian kompor ini mampu menginduksi atau memanaskan peralatan masak yang digunakan.
Keunggulan kompor ini antara lain memasak lebih cepat, aman, mengurangi konsumsi energi dan mudah dibersihkan. Selain itu, tidak meninggalkan asap, praktis, dan desainnya menarik.
"Untuk konsumsi listrik rumah tangga, penggunaan kompor induksi terbilang rendah dan harga sesuai kualitas produk kompornya," terang Fitri.
Asisten Manager Pengendalian Piutang PLN UIW NTB, Gita Oktaviana menambahkan, pihaknya berharap kegiatan sekaligus kampanye ramah energi ini diinisiasi pula oleh Forkopimda. Begitu juga dengan organisasi organisasi perempuan seperti PKK dan lain-lain. (jl)