RESES: Anggota DPRD Lombok Tengah, Sukatmi saat melakukan reses di KWT Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata.
PRAYA— Anggota DPRD Lombok Tengah, Sukatmi miris karena perhatian pemerintah terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT) masih minim. Padahal KWT bisa menjadi ujung tombak pemulihan ekonomi keluarga dan bangsa di era pandemi seperti sekarang ini.
Sukatmi mencontohkan, salah satu KWT di Dusun Nyangget, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata mati suri karena nyaris tidak dibina.
“KWT ini telah lama didirikan dan tidak berjalan dengan baik. Saya sudah diskusi dengan pengurus KWT untuk mendalami persoalan yang mereka hadapi,” terang Sukatmi.
Dari diskusi tersebut dalam disimpulkan jika persoalan ada pada pengurus yang tidak diperhatikan pihak terkait. Pengurus KWT seperti anak ayam yang kehilangan induk karena tidak ada yang mengawasi dan memotivasi.
Saat ini, KWT tersebut memiliki anggota sekitar 15 orang. Tidak menutup kemungkinan anggotanya bisa bertambah hingga 30 lebih. Dengan catatan anggota yang sudah bergabung harus aktif.
“Rencana tahun 2022 mendatang kita berdayakan mereka. Saat ini anggaran kita masih diarahkan untuk penanggulangan Covid-19. Insya Allah jadi prioritas kita kedepan,” janjinya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu tokoh muda perempuan Kecamatan Pringgarata, Suryani mengapresiasi langkah Sukatmi selaku srikandi DPRD Loteng akan akan mengatensi keberadaan KWT. Menurut Suryani, KWT bisa menjadi salah satu ajang pemberdayaan pemerintah dalam melibatkan masyarakat menyambut laju pembangunan di daerah.
“Percayakan emak-emak kalau daerah ini mau maju. Pembinaan KWT diharapkan menjadi perhatian semua dewan. Tidak hanya wakil rakyat perempuan,” harapnya. (aw)