BERJALAN: Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah menempuh perjalanan sepanjang 2,5 Km di TPA Regional Kebon Kongok.
MATARAM -- Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Rabu (3/3), melakukan kunjungan ke TPA Regional Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Lombok Barat.
TPA Kebon Kongok selama ini menjadi lokasi pembuangan sampah warga Kota Mataram dan Lombok Barat. Di sini Wagub meminta agar pengelolaan TPA seluas 8 hektar ini bisa dimaksimalkan dengan baik.
Tujuannya agar kedepannya menjadi kawasan yang tertata indah, hijau dan asri. Selain itu bisa menjadi lokasi yang indah, nyaman untuk dikunjungi oleh siapapun.
“Terkait hal-hal yang sifatnya mendukung penataan kawasan ini agar DLHK NTB terus berkoordinasi dengan instansi terkait. Termasuk instansi vertikal agar apa yang dihajatkan untuk menuju kearah penataan TPA yang lebih asri bisa segera diwujudkan,” kata Hj. Rohmi.
Wagub melihat, kecepatan penumpukan dan pengananan sampah masih belum seimbang. Karena itu solusinya dibutuhkan space untuk menata TPA Kebon Kongok yang asri sehingga nyaman untuk dikunjungi.
Selain itu, menyelesaikan permasalahan penambang batu jangan sampai berkonflik dengan warga setempat.
“Karena itu peran Pemda dan Polres Lombok Barat aktif melakukan tindakan persuasif untuk mencari win-win solution agar keberadaan Kebon Kongok sebagai satu-satunya TPA Regional wilayah Nusra ini bisa lebih tertib,” sambungnya.
Wagub yang dalam peninjauan ini didampingi oleh Asisten I Dra. Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih, M.Si dan Kadis Lingkungan Hidup Kehutanan (LHK) Ir. Madani Mukarom juga meminta untuk dicarikan alternatif jalan lain pengangkutan sampah di luar jalur saat ini. Untuk masalah ini perlu melakukan koordinasi dengan pihak BWS menertibkan lokasi TPA Kebon Kongok agar bersih dari aktivitas lain.
Selanjutnya diminta menganggarkan pengembangan lahan TPA Kebon Kongok dengan melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat. Ini penting untuk pengukuran batas wilayah TPA milik Pemprov. Selanjutnya pembentukan Tim Apraisal untuk pengadaan lahan melalui APBD.
“Kita juga butuh penambahan alat berat berupa excavator, bulldozer dan dump truck sebanyak 3 unit. Kita juga perlu untuk hal ini diminta untuk koordinasi dengan PUPR terkait operasional alat berat. Selain itu perlu dilakukan hilirisasi TPA seperti RDF, SRF, pemilahan sampah untuk pirolisis 5-10 ton/hari, bata plastik , pembuatan kompos, biogas dimana MoU dengan PT Geo Trash dipercepat,” kata Wagub.
Lebih lanjut, Wagub meminta kajian untuk menjadikan UPTD Kebon Kongok menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Langkah ini dengan terlebih dahulu menyiapkan tenaga SDM yang mumpuni untuk segala kegiatan di TPA Regional Kebon Kongok.
Sementara ditempat Pengolahan Limbah Medis (TPLM) Lemer, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong , Lombok Barat, Wagub mengingatkan kepada DLHK NTB dan Muspika Kecamatan dan aparat Desa Buwun Mas untuk terus-menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya agar keberadaan Pabrik Pengolahan Limbah Medis ini bisa diterima dan tidak merugikan masyarakat.
Selain itu, Wagub juga meminta DLH Provinsi NTB secara proaktif melakukan koordinasi dengan steakholder terkait sehubungan dengan perbaikan jalan akses menuju lokasi pengolahan limbah medis dari pintu masuk dari Dusun Lemer. Persoalan listrik dan air juga harus secepatnya dipikirkan agar segera dikoordinasikan dengan instansi terkait agar keberadaan limbah medis ini pada waktunya nanti bisa beroperasi dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Menuju kelokasi pengolahan limbah medis ini Wagub NTB bersama rombongan melewati medan yang cukup berat dan menanjak. Pasalnya jalan menuju ke lokasi yang berjarak kurang lebih 2,5 Km penuh dengan bebatuan dan lumpur akibat hujan yang turun deras beberapa hari terakhir ini.
Bahkan untuk kembali ke jalan pintu masuk saja Wagub bersama rombongan memilih jalan kaki ketimbang menggunakan kendaraan sembari menyapa warga setempat. (jl)