 |
| Gunung Rinjani (Foto Istimewa) |
SELONG — Di Kawasan Sembalun Lombok Timur, NTB, ada sejumlah bukit yang mengelilingi Gunung Rinjani. Rata-rata dari bukit yang ada, kini bisa didaki dan sanggup mengundang decak kagum pengunjung.
Kendati berada di sekitar Gunung Rinjani, tipologi serta pemandangan masing-masing bukit ini memiliki kekhasan tersendiri.
Anak Dara
 |
| Bukit Anak Dara (Foto Istimewa) |
Bukit yang satu ini memiliki ketinggian sekitar 1.921 MDPL. Untuk bisa sampai ke puncak bukit ini butuh perjuangan ekstra.
Betapa tidak. Baru saja di trek pertama dari basecamp ke pos 1, pendaki langsung dihajar terjalnya jalur yang harus dilalui. Ada penyesalan yang begitu sangat menjadi tantangan tersendiri menapaki bukit ini.
Kemiringan 80 derajat jalur pendakian menuju puncak jelas menjadi cobaan tersendiri. Para pendaki harus berpegangan pada ranting-ranting semak dan pohon sepanjang menaklukan cobaan ini.
Setelah berlelah dari pos 1, pendakian menuju pos 2 sudah mulai lumayan mengobati penyesalan tersebut. Sepanjang menuju pos 2 pemandangan indah sudah terhampar memanjakan mata.
Yang istimewa di tempat ini, para pendaki bisa menikmati sunrise dan sunset di satu tempat sekaligus.
Bukit Selong
 |
| Bukit Selong (Foto Istimewa) |
Berbeda dengan Bukit Anak Dara, rute menuju Bukit Selong bisa dibilang enteng. Bukit ini bisa dibilang cocok bagi mereka yang malas mendaki.
Untuk sampai ke bukit ini, pengunjung harus menuju Desa Sembalun Lawang dan melewati perkampungan penduduk.
Tak berselang lama, pengunjung akan mendapati diri dalam lebatnya pepohonan bambu kala hendak menuju kampung bukit tersebut. Hutan bambu ini dari kabar terbaru dijadikan kawasan Ecopark sebagai destinasi tersendiri.
Belum cukup. Setelah melewati rimbun pohon bambu, pengunjung bisa menyaksikan rumah adat Bale Beleq. Sayang, rumah adat ini rata dengan tanah akibat gempa bermagnitudo 7.0 pada 2018 lalu.
Setelah dari Bale Beleq, pengunjung butuh waktu berjalan kaki sekitar 15-20 menit untuk tiba di bukit ini.
Menuju puncak pun tidak membutuhkan perjuangan ekstra. Oleh pihak pengelola telah menyiapkan anak tangga yang mudah dilalui untuk tiba di spot view bukit ini.
Di sini, pemandangan yang disajikan berupa susunan petak-petak sawah warga yang terlihat indah dari ketinggian.
Bukit Tangkok
 |
| Bukit Tangkok (Foto Istimewa) |
Bukit yang satu ini agak berbeda dengan yang lainnya. Berkat sentuhan tangan kreatif pihak pengelola, tersedia selfi spot. Hanya saja, untuk sampai ke atas bukit, jalan yang dilalui cukup menanjak.
Dari bukit ini, lewat selfie spot berlatar persawahan warga, pengunjung biasanya mengabadikan momen dalam gambar.
Yang jelas, dari sisi latar lanskap yang tersedia dijamin tidka membuat pengunjung menyesal.
Bukit Pergasingan
 |
| Bukit Pergasingan (Foto Istimewa) |
Hamparan bukit bergelombang nan hijau cocok menjadi sebutan bukit ini. Latar panorama yang disajikan berupa persawahan warga Sembalun.
Di puncak bukit ini, pengunjung bisa menikmati camping ground. Di puncaknya, bukit ini terbilang cukup rimbun. Masih banyak pepohonan pelindung yang menaungi pengunjung dari sengatan matahari.
Oh ya, di bukit ini ada juga mata air. Dari mata air ini biasanya menjadi sumber air minum bagi pengunjung yang kehabisan persediaan sekama proses pendakian.
Untuk tiba di puncak bukit ini, pengunjung harus mendaki sekitar 2-3 jam. Biasanya, pendaki menapaki bukit ini selepas zuhur gara tiba di waktu sore dan bisa mendirikan tenda.
Bukit Nanggi
 |
| Bukit Nanggi (Foto Istimewa) |
Bukit ini merupakan yang tertinggi dibanding bukit-bukit yang lainnya. Ketinggiannya mencapai 2300 MDPL.
Sama halnya dengan Bukit Anak Dara, view yang disajikan berupa sunrise dan sunset. Perbedaannya, di Bukit Nanggi area camping ground lebih memadai. Selain itu, jalur pendakian yang dilewati juga tidak seekstrem Bukit Anak Dara. Bukit ini relatif lebih landai.
Karena merupakan bukit tertinggi di sekitar Gunung Rinjani, tentu membutuhkan waktu lebih lama menempuh pendakian. Tak kurang dari 5-6 jam perjalanan yang dihabiskan untuk tiba di atas bukit.
Itulah lima bukit di sekitar Gunung Rinjani selain beberapa bukit lainnya yang tidak diulas dalam tulisan ini. Bagi pengunjung yang berniat mejajakinya, satu pesan yang harus dicamkan, jangan buah sampah sembarangan. (*)
