Arif Rahman Hakim
PRAYA — Kondisi perekonomian masyarakat yang menghawatirkan mengundang perhatian khusus anggota DPRD Loteng, HL Arif Rahman Hakim.
Menurutnya, dibutuhkan gerakan massal semua pihak dalam mengatasi kondisi ekonomi saat ini. Salah satu upaya yang bisa diambil dengan cara memberdayakan tetangga dan masyarakat sekitar dalam semua segi.
“Mari budayakan belanja di warung tetangga. Mau beli sembako dan kebutuhan lainnya usahakan di warung tetangga. Jangan sok-sokan masuk ritel ber AC,” pinta Arif, Senin (24/5).
Dengan belanja segala kebutuhan di warung tetangga, ia yakin perekonomian Lombok Tengah akan terus membaik. Gerakan seperti ini telah dibuktikan beberapa daerah dan terbukti mampu mengangkat taraf ekonomi masyarakat.
“Bukan beli sembako saja. Masyarakat yang gemar belanja online juga seyogyanya belanja dari penjual asal Lombok Tengah,” pintanya.
Selain belanja di warung tetangga, gerakan lain yang bisa memperbaiki perekonomian yakni gerakan mengutamakan pekerja dan rekanan asal Lombok Tengah untuk sejumlah proyek-proyek pemerintah yang bersumber dari APBD.
“Berikan kesempatan pada rekanan lokal yang seluas-luasnya. Bukan malah sebaliknya. Ini bagian dari strategi memperbaiki perekonomian masyarakat Lombok Tengah,” ingatnya.
Sedangkan untuk proyek-proyek yang yang bersumber dari APBD provinsi dan APBN yang berlokasi di Lombok Tengah diharap mengutamakan masyarakat Lombok Tengah dalam segala hal. Baik tenaga kerja maupun material yang diambil untuk pengerjaan.
“Saya yakin itu bisa. Asalkan pemerintah daerah memiliki iktikad kuat memberdayakan masyarakat Lokal. Potensi lokal harus dimaksimalkan di tengah kondisi Covid ini,” harapnya.
Anggota DPRD Loteng lainnya, H Sunaryawan menyampaikan hal senada. Situasi ekonomi yang melemah hendaknya dimanfaatkan sebagai peluang oleh pemerintah dan masyarakat untuk membudayakan cinta produk sendiri.
“Ini kesempatan untuk membina dan menumbuh kembangkan ragam usaha home industri di Lombok Tengah. Masyarakat harus mampu bersaing dengan warga luar. Sekarang kesempatannya,” ingat Sunar. (aji)
f/Arif Rahman Hakim