BINGKISAN: Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy saat memberikan bingkisan kepada para honorer di Bagik Papan.
SELONG -- Pemkab Lombok Timur berjanji hendak memberikan gaji ke 13 kepada para honorer. Honor ke 13 ini seperti halnya Aparatur Sipil Negara (ASN)
Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy menerangkan, hal ini dilakukan menyusul adanya protes dari sejumlah tenaga honorer setempat.
Hal itu diungkapkan dalam sambutannya di acara silaturahmi dan penyerahan bingkisan kepada tenaga pembantu kebersihan, ketertiban dan keamanan di lingkup Pemkab Lombok Timur. Dimana kegiatan itu digelar di kediaman wakil bupati, di Desa Bagik Papan, Kecamatan Pringgabaya, Lotim.
"Mereka juga minta kepada saya berupa gaji ke 13," ucap HM Sukiman Azmy pada sambutannya, Minggu sore (2/5).
Pemberian tersebut, terangnya, bagi honor daerah yang tercatat di lingkup Pemkab Lotim. Pemberian itu, sesuai tingkatan masing-masing yakni Rp 450, Rp 650, dan Rp 750 ribu.
Meski demikian, orang nomor satu itu meminta agar tak memandang besaran yang hendak diberikan. Dirinya mengajak untuk selalu bersyukur dan sesuai kemampuan daerah.
"Lebih dari itu, honor ke-13 ini sebagai bentuk perhatian Pemkab Lotim untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri," ucapnya.
Bupati Sukiman juga menyinggung soal perkembangan covid-19. Menurutnya, dari catatan yang dimilikinya dari 1,3 juta jumlah penduduk, yang terkonfirmasi positif hanya 1.415.
Ia merincikan dari jumlah tersebut, dinyatakan sembuh 1.349, meninggal 46 dan yang masih dirawat di RSUD Selong dan RSU Lombok Timur di Labuhan Haji 20 orang.
Rendahnya penularan virus itu, disebutnya tercapai lantaran kerjasama yang apik dari semua kalangan. Bahkan menurutnya, vaksinasi terhadap para guru di Lotim menjadi yang terbaik capaian vaksinasinya dari 10 kabupaten atau kota yang ada di NTB, dengan prosentase 290 persen.
Ia juga membeberkan hasil progres vaksinasi untuk lansia 128 persen. Tiga hari sebelumnya berada di posisi pertama yakni 188 persen.
"Tetapi hari ini kita berada di peringkat ketiga setelah Lombok Barat dan Kota Bima. Ini perlu kita kejar kedepannya agar tidak ketinggalan dengan kabupaten yang lain," tandasnya.
Lantaran itu, ia mengajak agar usai salat Hari Raya Idul Fitri nantinya tak membuat kerumunan. Tujuannya agar dapat memutus rantai penyebaran virus mematikan itu.
"Tidak usah salam-salaman. Begitu selesai berjamaah di masjid, sebaiknya pulang ke rumah masing-masing," ucapnya. (jl)