GUSUR: Pertokoan Pancor mulai digusur dan bakal disulap jadi RTP. |
SELONG -- Aktivitas pembongkaran pertokoan Pancor, Kecamatan Selong Lombok Timur sudah dimulai hari ini, Minggu (16/5). Deretan pertokoan yang berdiri puluhan tahun bakal jadi kenangan bagi warga setempat.
Sebagai gantinya, komplek pertokoan tertua dan pusat perekonomian di Kecamatan Selong ini bakal dibangun Ruang Terbuka Publik (RTP). Dalam desain poster foto yang beredar di jejaring media sosial, RTP ini siap memukau warga dengan keindahan konsep bangunan yang diusungnya.
Pemkab Lombok Timur membongkar pertokoan ini tidak saja karena model bangunan yang tua dan ketinggalan zaman. Pembongkaran juga karena adanya perkembangan aktivitas ekonomi masyarakat yang mulai bergerak ke arah barat di sepanjang jalan TGKH M Zainuddin Abdul Madjid itu.
Alih-alih dipertahankan, pertokoan tua yang bersisian dengan masjid Jami' Attaqwa Pancor ini juga dinilai mengganggu pemandangan masjid. Aktivitas ekonomi warga di lain sisi mengganggu kekhidmatan beribadah.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lombok Timur, Hj Baiq Miftahul Wasli menerangkan, sedianya bangunan tersebut dirubuhkan sebelum puasa. Namun itu tak dilaksanakan lantaran adanya masukan, juga kesepakatan tertulis antara pedagang dan pemerintah daerah.
"Itu kenapa eksekusi baru bisa kita laksanakan setelah puasa," ucapnya, Minggu (16/5).
Di komplek pertokoan ini terdapat sekitar 48 unit. Dua diantaranya, telah memperpanjang izin Hak Guna Bangunan (HGB).
Kedua toko itu juga disebutnya telah menyerahkan sertifikat ke Pemkab Lombok Timur. Padahal status kepemilikan HGU tersebut berakhir pada tahun 2013 yang lalu.
Bagi yang telah usai izin HGB-nya, pihaknya tak perlu melakukan ganti rugi. Beda dengan yang dua toko yang memiliki izin sampai dengan 2023, yakni toko kacamata dan toko emas.
"Tapi keduanya telah mengambil konpensasi. Toko kacamata telah mengambil konpensasi berupa menempati salah satu unit toko di PTC. Satunya lagi mengambil sisa sewanya," ujarnya.
RTP yang dibangun ini akan dilaksanakan di 3 titik. Yakni sebelah timur, utara dan tengah dengan taksiran plafon anggaran mencapai Rp 14 miliar.
Untuk tahap awal, pembangunan akan dilaksanakan di titik tengah dengan plafon anggaran sekitar Rp 2,5 miliar. Jika tidak ada halangan, baru dilanjutkan ke areal yang lain sesuai dengan perencanaan awal.
"Kita target dua tahun untuk keseluruhan areal pertokoan ini bisa jadi total menjadi RTP," ucapnya.
Jika mengacu dari konsep awal, ujarnya, dana untuk membangun RTP sekitar Rp 7 miliar. Namun karena keterbatasan anggaran dari kementerian, maka anggarannya menyusut di tahap awal.
Miftah menyebut proyek ini merupakan pekerjaan pemerintah pusat. Lantaran itu, pihaknya dengan pemegang anggaran telah menyesuaikan kebutuhan anggaran.
Kendati proyek pusat, jelasnya, tidak menutup kemungkinan Pemkab Lombok Timur juga akan terlibat jika ingin melanjutkan pembangunan tersebut.
"Selebihnya nanti kita lihat perkembangannya. Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai rencana," ucapnya.
Masih dari poster foto yang beredar, kawasan pertokoan ini bakal menjadi etalase wajah perkotaan di Lombok Timur. Di dalamnya tersedia sejumlah fasilitas seperti taman bermain dan lain sebagainya.
"Yang jelas, wajah Pancor akan terlihat lebih indah," tandasnya. (kin)