PENGUKUHAN: Gubernur NTB, H Zulkifliemansyah dan Ketua Pelatda PON 2021, Mori Hanafi saat dalam acara pengukuhan para atlet kontingen NTB.
MATARAM -- Cabang olahraga (cabor) atletik selama ini tercatat sebagai penyumbang medali emas terbanyak di Pekan Olahraga Nasional (PON).
Pada PON 2021 di Papua nanti, cabor ini masih mengemban amanat yang sama. Para atlet di dalamnya diharap mendulang medali emas.
Tercatat sejumlah nama yang tak asing memperkuat cabor ini. Mereka yaitu Muhammad Zohri dan yang lainnya.
Ketua Pelatda PON NTB, Mori Hanafi menyatakan kesiapan dirinya memimpin rombongan kontingen PON NTB. Kontingen itu bakal berjuang meraih target 17 medali emas di Papua pada 2-15 Oktober mendatang.
"Walaupun begitu semua cabang olahraga yang ikut PON Papua ini berpotensi mendulang emas," ujar Mori dalam acara pengukuhan Pelatda PON XX Papua di GOR 17 Desember, Turida, Kamis (3/6).
Prestasi nasional atlet NTB disebutnya banyak telah membuktikan kemampuannya. Misalnya saja cabang olahraga voli pantai, karate dan lainnya yang sering mengikuti kompetisi di luar PON.
Salah satu cabang olahraga yang baru pertama kali mengikuti PON adalah futsal setelah lolos Pra PON. Meski demikian, tim Futsal NTB optimis meraih medali karena peta kekuatan yang merata.
"Kalau nasional, tim Futsal Jabar masih yang terkuat. Tapi kalau melihat pengalaman Pra PON kemarin, tim dari Indonesia Timur seperti Bali dan NTT atau tim wilayah lain secara kemampuan sama. Tinggal mencari peluang menjadi pemenang," ujar Pelatih Tim Futsal NTB, Achmad Fauzan Azim.
Tim Futsal NTB juga merupakan pemain pilihan dari Porprov dan atlet bertalenta lain dari klub klub yang ada di NTB.
Sementara itu, Gubernur NTB H Zulkifliemansyah mengatakan, atlet sebagai warga masyarakat yang telah berjuang mengharumkan nama daerah, kesejahteraannya patut mendapatkan perhatian.
Atlet disebutnya bukanlah orang biasa. Mereka adalah orang pilihan yang mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan daerah.
"Kontribusi bahkan jasa para atlet dalam meraih prestasi tak mudah dan membutuhkan waktu bertahun-tahun," ucapnya.
Bahkan dalam perjuangan berlatih menjadi yang terbaik, atlet tak hanya bersimbah peluh dan keringat tapi juga darah.
Gubernur berharap kesejahteraan para atlet dapat dinikmati hingga usia tua. Ini penting agar tak lagi terdengar atlet berprestasi dan telah memberikan jasa menderita di usia tua. (jl)