WORKSHOP: HIPLA Lotim menggandeng Unhaz bekerjasama mengembangkan potensi wisata bahari di daerah ini.
SELONG -- Potensi alam Lombok Timur sangat melimpah ruah. Keindahannya menjadi pesona bagi setiap pasang mata yang memandang.
Tak heran daerah bejuluk Gumi Patuh Karya ini menjadi salah satu pilihan kunjungan bagi wisatawan. Karena destinasi di tempat ini terbilang beragam, tak hanya bukit dan pegunungan, tapi juga lautnya yang indah.
Salah satu yang dapat dinikmati di laut Lotim ialah wisata under water atau destinasi alam bawah laut.
Himpunan Penyelam Indonesia (HIPLA) menggandeng Universitas Hamzanwadi (Unhaz) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur menyelenggarakan Workshop Sport Tourism. Kegiatan ini digelar di auditorium Universitas Hamzanwadi, Rabu (16/6).
Ketua Himpunan Penyelam Indonesia (HIPLA) Lombok Timur, Idham Khalid menerangkan, salah satu program unggulan dari lembaga yang dipimpinnya yakni meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya di Lotim.
Tentunya, kata dia, kapasitas SDM itu berkaitan dengan wisata bahari. Salah satunya seperti sport diving di laut Lombok Timur.
"Saya berharap kerjasama antara HIPLA dengan Universitas Hamzanwadi kedepan dapat meningkatkan SDM Pariwisata Lotim yang siap dalam mengembangkan wisata bahari dan sport tourism Lombok Timur," ucapnya pada saat menghadiri workshop, Kamis (17/6).
Sementara itu, Sekretaris HIPLA Lotim, Egy Ranjani mengakui jika Lotim memiliki potensi yang sangat besar. Potensi ini khususnya yang berkaitan dengan wisata bahari.
Keindahan alam bawah laut Lotim lanjutnya, tak kalah menawan jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Keindahan ini terutama menyangkut spot diving.
“Lombok Timur memiliki spot diving yang masih asri dan tidak kalah menawan jika dibandingkan dengan spot-spot diving di kawasan Lombok lainnya,” terang pria yang akrab disapa Egy ini.
Dirinya memaparkan, kerjasama dengan Program Studi Pariwisata Universitas Hamzanwadi dan SMK Pariwisata diharapkan SDM di bidang ini siap dalam mengembangkan destinasi lainnya. Kesiapan ini khususnya menyangkut kawasan wisata bahari, sport tourism dan spot diving di wilayah Lotim.
Dirinya menjelaskan, kekayaan yang dimiliki wilayah timur pulau Lombok ini dapat menjadi andalan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah (PAD). Tentunya hal ini dapat tercapai jika potensi ini dikembangkan.
Keindahan itu sebutnya, mulai dari wisata alam, sejarah dan budaya, kuliner dan wisata jalan-jalan. Namun demikian, untuk mengembangkan potensi tersebut sangat dibutuhkan SDM handal.
Dirinya mengakui, potensi wisata alam bawah laut belum begitu banyak dieksplore. Buntutnya hal ini belum bisa dinikmati dan jadi cerita bagi pengunjung lokal maupun mancanegara.
Kata dia, hal ini disebabkan oleh kurangnya SDM yang memiliki keahlian dalam bidang wisata selam (diving).
"Tentunya ini memerlukan SDM yang baik karena kita memiliki kekayaan itu," ucapnya.
Sekertaris Dinas Pariwisata Lombok Timur, Widayat MPd mengapresiasi apa yang dilakukan oleh HIPLA. Dirinya menjelaskan organisasi tersebut dibentuk dan dibina oleh Dispar Lotim.
Namun demikian, ia mengakui belum cukup untuk dijadikan sebagai pion, khususnya wisata under water.
"Jumlah mereka masih sedikit jika dibandingkan dengan banyaknya spot diving dan perkembangan minat wisatawan untuk menikmati keindahan alam bawah laut Lombok Timur," ucapnya.
Menyadari hal itu, paparnya, adalah dasar pembentukan organisasi tersebut.
Pada pertengahan tahun 2020 lalu, terangnya, pihaknya melalui dana alokasi khusus (DAK) non fisik untuk menyelenggarakan pelatihan pemandu wisata laut.
Sebagai hasil dari kegiatan itu, Dispar Lotim membentuk Himpunan Penyelam Laut Indonesia (HIPLA) Lombok Timur. Organisasi beranggotakan sekitar 40 orang putra dan putri daerah Lotim yang sudah memiliki kemampuan dasar menyelam.
Widayat memaparkan mengenai strategi pembangunan wisata bahari Lombok Timur dengan konsep sustainable tourism.
“Untuk mendukung kegiatan pariwisata kita, baik itu bahari maupun non bahari, kita butuh industri untuk menggerakkannya dengan konsep sustainable tourism," ungkapnya.
Karena itu, dirinya berharap mahasiswa, khususnya Program Studi Pariwisata Unhaz menjadi salah satu pelaku industri pariwisata.
"Ini penting untuk mendukung pengembangan pariwisata Lombok Timur di masa yang akan datang," tandasnya. (kin)