Dedy Sutarmin
SELONG -- Sampah selalu menjadi persoalan serius yang harus segera tertangani. Selain membuat kumuh lingkungan, sampah juga merupakan salah satu sumber penyakit.
Di Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, terdapat 4 titik lokasi penumpukan sampah yang sulit tertangani hingga saat ini.
Hal itu diakui Kepala Bidang Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Lombok Timur, Dedy Sutarmin, Selasa (12/7).
Dia menjelaskan, perilaku masyarakat masih menjadi PR besar pihak dinas menangani permasalahan sampah di Selong. Pasalnya, hingga saat ini pada titik tersebut masyarakat masih membuang sampah tidak tepat waktu sesuai jadwal dari dinas.
"Satu jam setelah diangkut, sampah kembali menumpuk," ucapnya.
Selanjutnya, Dedy mengungkapkan pihak dinas telah melakukan pendekatan baru dalam mengentaskan sampah di ibukota Lotim ini. Ia menyebut, mendekati kepala lingkungan dan pemuda setempat merupakan salah satunya.
Alhasil, beberapa titik lokasi tempat ditumpuknya sampah oleh masyarakat kini dapat tertangani. Salah satunya lokasi pembuangan sampah di depan SDN 1 Pancor.
Sebelum dilakukan pendekatan tersebut, kata Dedy, di depan SDN 1 Pancor tersebut masih terlihat kumuh. Padahal, lanjutnya, di lokasi tersebut tidak layak sebagai lokasi pembuangan sampah lantaran terlalu dekat dengan anak sekolah.
Namun begitu, setelah dilakukan edukasi dan kerjasama dengan pemuda setempat, tumpukan sampah berhasil dihilangkan.
Lebih lanjut, Dedy menjelaskan, berkaca dari keberhasilan tersebut. Hal yang sama akan dilakukan kepada 4 titik lokasi penumpukan sampah yang ada.
Ia mengaku, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan edukasi dan kerjasama dengan pemuda terkait. Hal itu dinilai penting untuk menciptakan Lombok Timur bebas sampah.
"Belajar dari SDN 1 Pancor, kita akan lakukan pendekatan kepada kepala lingkungan dan pemuda setempat," jelasnya.
Ia berharap, kedepan kedisiplinan masyarakat dalam mengeluarkan sampah dapat ditingkatkan. Selain itu, ia juga berharap masyarakat mulai memilah sampah untuk membantu meminimalisir jumlah sampah.
"Kita berharap masyarakat mulai disiplin mengeluarkan sampah sesuai jadwal pengangkutan, yang paling utama masyarakat mau memilah sampah agar sampah yang keluar lebih sedikit," pungkasnya. (hs)