MENAWAN: Pemandangan hijau menawan terhampar lewat salah satu spot view di Bukit Batu Gendang.
GERUNG -- Pernah dengar nama Bukit Batu Gendang? Bukit yang satu ini berada Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat.
Bukit yang satu ini tercatat sebagai salah satu destinasi terdekat dari ibukota Lombok Barat, Gerung. Hanya butuh waktu sekitar 10 sampai 15 menit untuk sampai ke destinasi ini dari pusat pemerintahan Lombok Barat tersebut.
Disini, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam Gunung Sasak dengan yang hijau terhampar. Selain itu juga ada lembah dan perbukitan serta persawahan yang menjadi daya tarik spot wisata ini.
Di spot wisata ini juga tersedia homestay dan vila. Fasilitas ini disediakan bagi para pengunjung yang ingin bermalam dan merasakan dinginnya suasana pegunungan.
Untuk ke lokasi wisata ini, pengunjung bisa melalui beberapa jalur. Pengunjung yang tiba dari Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) bisa langsung mengikuti jalur ke Lobar-Mataram. Setiba di perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah, ambil jalur kanan langsung menuju lokasi.
Bisa juga melalui jalur Kantor Bupati Lombok Barat. Dari sini, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menuju Aik Ampat terus ke Tempos.
Alternatif akses jalan yang lumayan bagus bagi penghobi sepeda, bisa melalui jalur Jembatan Gantung Lembar. Setelah itu bisa menuju Giri Tembesi menelusuri jalan aspal mulus sepajang 2 atau 3 kilometer.
"Jalan ini melewati persawahan warga yang bisa memanjakan mata pengunjung," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Saiful Ahkam, Jum'at (17/7), di sela-sela kegiatan bersih-bersih di destinasi ini.
Tak hanya persawahan, pengunjung bisa mengetes adrenalin melalui jalur menanjak perbukitan menuju lokasi. Jalur ini sudah pasti bakal memanjakan pandangan dengan keindahannya.
Setelah melewati rute itu, pengunjung bakal tiba di daerah dataran rendah. Di sini, pengunjung kembali disuguhkan persawahan warga yang hijau menghampar.
Pengunjung dari Lombok Tengah juga mudah ke lokasi wisata ini lantaran lokasinya dekat dengan perbatasan.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Lombok Barat, Lalu Rifandhani mengatakan, ada sensasi yang belum banyak diketahui khalayak di destinasi ini. Sensasi itu berupa halimun dan keindahan matahari terbit di pagi hari.
Biasanya pada waktu pagi, bukit ini akan diselimuti halimun atau kabut. Perlahan sembari menanti matahari terbit menyingsing, kabut akan pergi saat disapu sinar bola api itu.
"Pemandangannya sangat luar biasa saat pagi. Ini pemandangan yang mewah," ucapnya.
Sebenarnya bukan saja pada saat pagi hari. Di tempat ini pengunjung juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam.
Pemandangan senja di tempat ini disebutnya tak kalah menawan dibanding pagi hari. Tak heran jika di destinasi ini disebutnya ada magis halimun dan bola api sekaligus yang bisa dinikmati.
Sedianya destinasi ini dirintis sejak 2019 lalu. Destinasi ini dirintis oleh pemerintah desa bersama Pokdarwis dan warga.
Saat awal dirintis, semua elemen ini bahu-membahu menata kawasan itu dengan menyiapkan jalur tracking dan spot swafoto.
Kawasan wisata ini sangat ramai dikunjungi. Di akhir pekan, pengunjung yang datang antara 300-400 orang.
Sejak destinasi ini dibuka, pengunjung terus berdatangan. Mereka tidak saja dari Lombok Barat, tapi juga dari Kota Mataram, Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Kepala Desa Giri Sasak, Hamdani mengatakan, dirinya sangat bersyukur dengan keberadaan destinasi ini. Destinasi ini disebutnya sebagai salah satu aset yang bisa mendatangkan pendapatan bagi desa.
"Untuk saat ini, kita hanya tarik tarif parkir untuk kendaraan yang menuju lokasi," ucapnya.
Saat ini ada beberapa spot swafoto yang ada di lokasi ini. Di Bukit Batu Gendang ada 10 berugak. Fasilitas ini tentunya selain homestay, vila dan spot swafoto. (jl)