TAK BERKUTIK: Hambali nampak tak berkutik setelah diringkus polisi dan memperlihatkan ajimat miliknya.
MATARAM -- Hambali di mata para korban aksi pencurian yang dilakukannnya terbilang sakti. Tapi kesaktian pria asal Pringgabaya, Lombok Tengah ini tidak berlaku di mata kepolisian.
Dalam setiap aksi pencuriannya, Hambali senantiasa menyertakan ajimat miliknya. Ajimat itu tak lain untuk melindungi diri.
"Terakhir, pelaku ini mencuri sepeda motor di Perumahan Mahkota, Bertais," kata Kapolsek Cakranegara Kompol Nasrullah, Kamis (15/7).
Hambali tercatat sebagai pencuri yang licin. Namun kepiawaiannya itu berakhir berkat sebuah sepeda motor yang dilengkapi GPS.
Berkat GPS itu keberadaan Hambali diketahui. Kala itu, ia hendak membawa sepeda motor yang dicurinya ke wilayah Lombok Timur.
Saat hendak masuk ke tempat persembunyiannya, Hambali diringkus. Ajimat sakti miliknya tak kuasa menolong. Bahkan saat ditangkap, sosok ini tak sedikit pun memberi perlawanan.
Dari pengakuannya, Hambali beraksi bersama dua orang rekannya, berinisial AS dan MN. Keduanya, masih dalam proses pengejaran.
”Kita masih buru dua orang rekannya. Kami tetap satroni rumahnya tetapi tidak ada,” kata Nasrullah.
Dari hasil pengembangan, pelaku sudah mencuri sepeda motor di empat lokasi. Ada di wilayah hukum Polresta Mataram dan Polres Lombok Barat (Lobar).
Sejauh ini Polsek Cakranegara masih berkoordinasi dengan penyidik Polres untuk proses pengembangan.
Kini Hambali mendekam di sel tahanan Mapolsek Cakranegara. Dia dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.
Sementara itu, Hambali mengaku ajimat itu didapatkan dari seseorang. Ajimat miliknya dipercaya memberikan kekuatan saat akan beraksi.
”Kalau gunakan bebadong (ajimat) bisa lebih kuat dan kalau ada pukulan tidak merasakan sakit,” kata Hambali saat diinterogasi.
Dari pengakuannya, setiap beraksi dia selalu berjalan dengan dua orang rekannya, AS dan MN. Ia bertindak mengambil sepeda motor, sedangkan dua temannya hanya menunggu di luar.
Di depan Kapolsek, Hambali berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Dia mencuri karena tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
”Pekerjaan tidak punya. Penghasilan juga begitu. Ini terakhir, kali saya bakal mencuri,” tandasnya. (jl)