LAUNCHING: Gubernur NTB, H Zulkifliemansyah saat meluncurkan JPS Gotong Royong PPKM untuk pedagang kecil.
MATARAM -- Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Gotong Royong PPKM NTB diluncurkan, Jum'at (6/8).
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mengatakan, JPS ini merupakan paket yang dikumpulkan secara bergotong royong. JPS tersebut dikumpulkan dari organisasi perangkat daerah, BUMD, BUMN dan donasi beberapa perusahaan swasta yang ada di NTB.
"Hingga saat ini ada 27.000 paket bantuan untuk masyarakat yang kesulitan ekonomi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)," kata Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Hj Eva Dewiyani.
Pemberian JPS disebutnya merupakan bentuk kepedulian pemerintah dan stakeholder yang diperuntukan bagi masyarakat di masa PPKM. Paket yang dibagikan juga merupakan produk lokal, yang dihasilkan oleh UMKM di NTB.
Sedianya paket JPS yang ditarget yakni mencapai 20 ribu. Namun target itu terlampaui hingga mencapai 27 ribu paket.
Dalam paket JPS ini berisi beras 2,5 kilogram, kopi, abon atau ikan kering senilai Rp 50 ribu. Paket bantuan ini diperuntukan bagi pedagang kaki lima, karyawan kontrak seperti cleaning service, nelayan dan masyarakat umum.
Data penerima paket bantuan ini merujuk data dari Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) sebanyak 8 ribu orang. Jumlah ini ditambah data penerima lain dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial dan masyarakat umum.
"Kemungkinan akan bertambah kalau mitra lainnya juga memberikan donasi untuk pengadaan paket bantuan ini," tambah Eva.
Namun, ia optimis akan banyak mitra dan lembaga lain yang bersedia berdonasi dan berpartisipasi dalam JPS Gotong Royong PPKM ini.
Untuk sementara ini, bantuan diperoleh dari Baznas NTB, 7PT GNE, PT AMNT, PT Bank NTB, BPR se-NTB, PT Jamkrida, Hiswana Migas, Pertamina, BWS dan lainnya yang total donasinya senilai Rp 1 miliar lebih.
Ketua APKLI NTB, Abdul Majid merespon positif bantuan yang diberikan Pemprov NTB bersama mitranya.
Ia mengaku pedagang kecil se-NTB hampir 75 persen alami dampak PPKM. Ia berharap pemberian paket langsung ke sasaran dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (jl)