BERIUQ DIGITAL: Pemkab Lombok Barat meluncurkan program Beriuq Digital sebagai salah satu upaya mengentas sampah.
GERUNG -- Provinsi NTB dikenal karena keindahan alamnya. Berkat keindahannya, tak heran jika NTB merupakan daerah pariwisata.
Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah mengapresiasi program Ijo Nol Nol Dedoro yang diluncurkan Pemkab Lombok Barat. Program ini dinilai sangat sejalan dengan program Zero Waste.
"NTB itu surga yang harus dijaga bersama sama. Program Ijo Nol Nol Dedoro ini tidak boleh gagal karena harus jadi contoh pembangunan berbasis desa," ujar saat membuka peluncuran Beriuq Digital di Bencingah kantor Bupati Lombok Barat, Gerung, Selasa (24/8).
Rohmi mengatakan, program pemerintah provinsi dalam menangani sampah dilakukan mulai dari hulu sampai hilir. Salah satunya melibatkan bank sampah sampai ke dusun dusun seperti yang akan dilakukan oleh program Pemkab Lobar yang menyasar pelajar melalui tabungan sampah.
Di hilir, Pemprov telah bekerjasama dengan PLTU Jeranjang dalam pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar, pabrik bata plastik dan lainnya.
Sementara itu, Bupati Lombok Barat, H Fauzan Halid mengatakan, program lingkungan sebenarnya telah banyak di Lobar termasuk perangkat aturan. Ia berharap dengan program ini akan menghidupkan lagi aturan dan merubah perilaku masyarakat dalam menangani sampah mereka.
Lombok Barat disebutnya menyumbang sampah 800 ton perhari dan yang tertangani baru 200 ton. Sisanya belum tertangani dengan baik. Saat ini tempat pengelolaan sampah terbaru ada di Batu Layar dan Lingsar dengan kapasitas pengolahan empat ton sampai enam ton perhari.
"Dengan program menabung sampah oleh pelajar ini harapannya budaya masyarakat juga akan berubah melalui generasi muda," ujarnya.
Fauzan mengatakan potensi pelajar sangat besar. Pengumpulan sampah oleh pelajar di sekolah-sekolah akan dibayarkan melalui tabungan. Pemkab menjanjikan dana stimulus bagi pelajar dan sekolah yang sukses mengelola sampahnya. Saat ini baru tercover 19 sekolah dari 48 sekolah se Lobar. (jl)