NOMINASI: Desa Seruni mumbul bersama Kembang Kuning masuk dalam nominasi Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf RI 2021.
SELONG -- Selamat! Dua desa di Lombok Timur masuk nominasi desa wisata nasional 2021. Kedua desa itu yakni Kembang Kuning dan Seruni Mumbul.
Keduanya berhasil mencatatkan namanya sebagi desa wisata terbaik dalam kalender pada ajang Anugrah Desa Wisata Indonesia tahun 2021. Anugerah ini diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpatkraf) RI, dengan tajuk Indonesia Bangkit.
Dua desa wisata di daerah bermotto Patuh Karya ini terpilih setelah mengalahkan setidaknya 1.831 desa wisata di Indonesia. Dari jumlah tersebut ada 300 desa asal NTB yang berhasil diungguli.
"Alhamdulillah biasa saja dan masih banyak tahapan-tahapannya juga," kata Kepala Desa Kembang Kuning, HL Sujian, Sabtu (21/8).
Ia menjelaskan, tahapan selanjutnya masih akan dilakukan kurasi lagi. Dirinya menyebutkan yang mengikuti gelaran tersebut sebanyak 1.831 desa wisata se-Indonesia.
Dari jumlah itu, kata dia, yang telah diseleksi kategori 300 dan 100. Selanjutnya, yakni mencari terbaik ke 50, 12, 5, 3, dan sampai ke final.
Saat ini, paparnya, Kembang Kuning sudah masuk kepada posisi seratus dari ribuan desa tersebut. Dengan demikian, prosesnya masih panjang.
Ia menjelaskan, kurator akan menilai tujuh kategori. Yaitu, CHSE, homestay, toilet, konten kreatif kreatif, desa digitalnya, suvenir, dan daya tarik.
Ketujuh kategori itu, kata dia, telah dikirim sebagai persyaratan awal dan tinggal akan dikroscek oleh kurator. Tim kurator tepatnya akan turun pada tanggal 10 Nopember mendatang.
Gelaran grand final sendiri akan dilaksanakan pada bulan Desember mendatang.
Saat disinggung soal peluang untuk menang, ia menjawab semoga semua ikhtiar yang dilakukan selama ini bisa membuahkan hasil positif.
"Kita berdo'a dan berjuang bersama masyarakat," ucapnya.
Di lain sisi, ujarnya, dukungan pemerintah juga penting. Baik kabupaten maupun provinsi.
Namun demikian, dirinya mengaku sudah siap. Baik menyangkut tim desa wisata, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), UMKM, dan pelaku wisata. Selain itu, unsur lain seperti tokoh agama dan masyarakat disebutnya juga telah siap.
Meski demikian, dirinya berharap tetap bimbingan oleh stakeholder terkait. Begitu juga dengan support dari pemerintah daerah (Pemda).
"Kita tetap berdo'a juga dengan pekerjaan ini, kalau ini sukses tentunya nama daerah kita juga akan dikenal," ujarnya.
Namun sepertinya nasip lain yang menimpa Seruni Mumbul. Wisata dengan ikonik kota Paris ini, tak masuk dalam kategori 100.
Namun demikian, dirinya tetap bersyukur lantaran desa tersebut masuk menjadi salah satu Desa Wisata di tingkat nasional.
"Alhamdulillah masuk sebagai nominasi saja sebagai desa wisata," ucap pengelola Dende Seruni, Imran Al Isad.
Sementara itu Ketua BPPD Lotim, M Nursandi mengatakan, hal itu menjadi sebuah prestasi yang sangat menggembirakan. Sebab, dari 1000 lebih desa wisata, Lombok Timur mampu menempatkan dua desa terbaiknya untuk ikut dalam gelaran tersebut.
"Ada dua desa Kembang Kuning sama Seruni Mumbul, tapi yang lolos hanya satu," ucapnya.
Tapi apapun itu, ucapnya, di tengah situasi saat ini, siapa yang bekerja dipastikan akan menjadi pemenang.
Menurut dia, kawasan Tete Batu, Jeruk Manis, dan Kembang Kuning ini merupakan desa wisata tertua. Tapi wilayah itu disebutnya belum di-branding dengan baik. Pihaknya menyebut kawasan itu termasuk wilayah tengah di Lombok Timur.
Ditetapkannya dua desa ini menjadi nominasi diharap bisa menjadi inspirasi bagi desa yang lain. Di lain sisi, dua desa itu bisa menjadi lokasi studi banding.
"Jadi studi banding tidak perlu jauh-jauh, sebab di daerah kita di Lotim sudah ada yang dijadikan barometer tingkat nasional dan dunia," ujarnya. (kin)