BAGI AIR: Buntut ancaman kekeringan yang terjadi di musim kemarau tahun ini membuat BPBD Lombok Timur menerapkan status siaga.
SELONG -- Musim kemarau sudah menjelang. Kekeringan pun tengah mengintai sejumlah wilayah, tak terkecuali di Lombok Timur (Lotim).
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, Iwan Setiawan mengatakan, pihaknya kini tengah bersiaga menyambut potensi kekeringan yang terjadi. Setidaknya, ada enam desa di satu kecamatan yang berstatus siaga sampai saat ini.
Enam desa yang berstatus siaga itu disebutnya saat ini masih ditangani Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Lotim dan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait.
"Fakta lapangan menunjukkan masih berstatus siaga belum berstatus darurat," terang pria yang akrab disapa Iwan ini, Rabu, (25/8).
Saat ini, imbuhnya, kekeringan berstatus siaga tersebut hanya terjadi di enam desa di Kecamatan Jerowaru. Jumlah itu merupakan hasil assesment dari tim BPBD.
Namun demikian, dirinya tak merincikan desa mana saja yang berstatus siaga.
Kategori kekeringan darurat, terangnya, dilihat dari jumlah jiwa yang terdampak dan wilayah sebaran. Yakni diatas sepertiga dari kecamatan yang ada Lotim.
Dirinya menyebut, saat ini jumlah jiwa yang terdampak kekeringan hampir diatas 100.000 jiwa. Kendati demikian, jika dilihat dari keadaan cuaca, kekeringan pada tahun ini diprediksi akan mengalami penurunan.
Namun begitu dirinya mengaku, pihaknya tak mengetahui secara pasti. Lantaran puncaknya pada bulan Oktober dan November mendatang.
"Kalau terjadi kekeringan darurat, kita dan stakeholder terkait sudah siapkan armada untuk disiagakan," tutupnya. (kin)