BERBAGI TIPS: Habiburrahman berbagi tips tentang cara budidaya madu trigona kepada Camat Batulayar, Afgan Kusumanegara.
GERUNG -- Salah satu tantangan yang dihadapi Habiburahman dalam budidaya trigona ini adalah seringnya lebah tawuran antar koloni.
Kadang ada kelompok lebah yang masuk ke kotak lain, lalu berkelahi dengan tuan rumah. Akibatnya puluhan lebah akan mati.
Pihak yang terbunuh kemudian melakukan balas dendam dengan menyerang stuf yang lain. Akibatnya yang menyerang dan diserang pada mati berguguran.
Kalau hal ini dibiarkan, tentu lebah-lebah tersebut akan makin berkurang. Kalau ini terjadi sudah pasti produksi madu akan berkurang pula. Untuk itu Habib harus memantau situasi keamanan lebah-lebahnya.
"Kalau di tanah banyak lebah mati berjatuhan, itu tandanya telah terjadi tawuran," jelas Habib.
Biasanya tawuran terjadi kalau ada yang salah masuk. Salah masuk terjadi kalau stuf sempat dipindahkan posisinya, sehingga lebah yang baru datang dari mencari nafkah, akhirnya salah masuk stuf.
Lebah inipun kemudian dikeroyok sampai mati. Tidak Terima temannya dikeroyok, keluarga lebah ini akan menuntut balas dan menyerang lebah yang telah membunuh temannya itu.
"Kita melerai perkelahian ini dengan cara meletakkan kotak kosong di tengah-tengah kedua stuf yang bertikai," jelas Habib membagi trik.
Dengan meletakkan kotak kosong itu, maka lebah yang akan menyerang, tidak menemukan musuhnya. Akhirnya lebah itupun akan kembali ke koloninya.
Tantangan lainnya yang ia hadapi adalah adanya hama berupa sarang laba-laba. Ini membuat lebah-lebahnya sering nyangkut di sarang tersebut. Untuk itu Habib harus membersihkan stuf menggunakan sapu tiap hari.
Selain membeli lebah trigona di berbagai tempat, cara pengembangan yang dilakukan Habiburahman adalah dengan melakukan pisah koloni. Dalam satu stuf terdapat 4-5 ratu. Nah, ratu inilah yang dibawa ke ke kotak lain. Nanti akan diikuti oleh para pengikutnya.
"Bentuk tubuh rakyat lebah dengan ratu berbeda. Ratu perutnya empat kali lebih besar dari rakyat lebah," jelas Habib.
Agar lebah-lebahnya betah di sekitar tempat itu, Habib menanam sejumlah tanaman berbunga di halaman rumahnya. Misalnya, bunga pukul sembilan, cuplikan, bunga api-api dan sejumlah bunga lainnya.
"Tapi yang paling bagus itu bunga matahari. Makanya saya banyak semai bunga matahari untuk saya sebar di rumah warga tempat saya titip stuf-stuf ini," jelasnya.
Terkait pakan dari lebah trigona ini sendiri, Habib tidak terlalu khawatir. Sebab di dusunnya masih sangat banyak pepohonan. Maklumlah berdekatan dengan kawasan hutan.
Kemampuan lebah ini sendiri dalam mencari makanan bisa hingga 2 km jaraknya. Sehingga bisa mencari makan di bunga-bunga kelapa maupun pohon lainnya.
Apa yang dihisap oleh lebah ini akan berpengaruh terhadap rasa madunya. Kalau kebetulan banyak menghisap bunga mahoni, madunya akan terasa pahit.
"Pernah puluhan stuf madunya pahit. Tapi justru madu pahit ini yang diburu orang, dan harganya lebih mahal," jelas Habib.
Lebih lanjut ia jelaskan, biasanya salah seekor lebah akan menghisap saripati bunga. Kalau cocok, maka dia akan menginfokan kepada seluruh keluarga koloni di stuf nya untuk bersama-sama menghisap di tempat tersebut. (*)