HM Sukiman Azmy
SELONG -- Perhelatan Best Tourism Village yang digelar oleh UNWTO menjadi perhatian serius Pemkab Lombok Timur. Pasalnya di ajang itu salah satu desa di daerah ini mewakili Indonesia berkontestasi.
Tercatat beberapa negara ikut bertarung dalam gelaran itu. Sebut saja seperti Amerika Utara, Uruguay, Australia hingga ASEAN.
"Di antara enam ribu desa wisata di Indonesia, Tete Batu menjadi salah satu desa yang dipilih mewakili. Hal itu menjadi kebanggaan bagi Pemkab Lotim," kata Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy, saat rapat di Rupatama 1, Senin (13/9).
Orang nomor satu di Lotim tersebut, berjanji mendukung persiapan Tete Batu, Kecamatan Sikur secara maksimal. Lantaran itu, dirinya memerintahkan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berperan sesuai tupoksi masing-masing.
Menurutnya, sekecil apapun peran tersebut harus dilaksanakan. Jika satu tidak berfungsi, disebutnya semuanya tidak dapat berjalan lancar.
Ia berharap desa itu, dapat mewujudkan harapan semua pihak. Yaitu membawa pariwisata Indonesia, khususnya NTB dan Lombok Timur ke kancah internasional.
Dalam kesempatan itu, dirinya menyinggung persoalan 12 indikator yang menjadi fokus penilaian UNWTO. Diantarannya yakni mengurangi ketimpangan regional dalam pendapatan dan pembangunan, melawan depopulasi, kemajuan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan serta pemuda, mempromosikan transformasi pedesaan dan memperkuat kapasitas daya tarik.
Selanjutnya papar dia, yakni memperkuat multi level governance, kemitraan dan keterlibatan aktif masyarakat, meningkatkan konektivitas, infrastruktur, akses keuangan serta investasi.
Indikator lainnya, ialah inovasi dan digitalisasi tingkat lanjut, berinovasi dalam pengembangan produk serta integrasi rantai nilai. Selain itu, yakni mempromosikan hubungan antara sistem pangan yang berkelanjutan, adil dan tangguh, serta memajukan konservasi sumber daya alam dan budaya.
Indikator penting lainnya, ucapnya, adalah mempromosikan praktek berkelanjutan untuk penggunaan sumber daya yang lebih efisien serta pengurangan emisi dan limbah, meningkatkan pendidikan dan keterampilan.
Ia berujar, keikutsertaan desa tersebut dalam BTV sendiri sesungguhnya merupakan sebuah kemenangan bagi kondisi pariwisata ditengah pandemi.
"Pengajuan ini meningkatkan rasa ingin tahu serta banyaknya media yang menyoroti desa wisata itu," tandasnya. (kin)