KUNJUNGAN: Gubernur NTB, H Zulkifliemansyah saat berkunjung di Desa Sakra Selatan didampingi Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy.
SELONG -- Tahun 2021 Pemkab Lombok Timur kembali menetapkan 90 desa wisata. Menariknya banyak pendatang baru bermunculan.
Salah satu pendatang baru itu ialah Desa Sakra Selatan. Desa ini bakal menjadi salah tujuan wisata di Lotim.
Sekretaris Desa Sakra Selatan, Suryadi membenarkan hal tersebut. Dirinya juga mengaku telah mengambil ancang-ancang mewujudkan hal tersebut.
"Kita sedang persiapkan untuk festivalnya," kata Suryadi, saat ditemui JEJAK LOMBOK di ruang kerjanya, Kamis (23/9).
Dia menjelaskan, wilayah tersebut memiliki banyak keunggulan bukan hanya soal kebudayaan. Tapi juga ada termasuk alam, kesenian dan kuliner.
Ritual adat misalnya, disebutnya masih dapat ditemukan dan dilaksanakan. Ada juga beberapa kesenian seperti Rudat, Gendnag Beleq, Kamput, Jaran Kayu dan lain sebagainya.
Beberapa situs seperti sumur Kelotok, Dewa Serung dan beberapa lainnya masih didapati di lokasi itu.
Ia menjelaskan, di daerah itu memiliki pesona lainnya yakni alamnya, terutama jalur lintasannya. Di tempat itu kata dia, bisa menjadi lokasi gowes.
"Jadi kita tidak hanya jual paket budaya, tapi juga wisata lainnya ada di sini," ucapnya.
Dia menjelaskan, rencana kedepan pihaknya akan membuat jalur lintasan gowes. Menelusuri perkampungan dengan pemandangan alam di daerah tersebut.
Kedepan, ujarnya, setelah dibentuknya Badan Promosi Desa Wisata (BPDEWI), pihaknya akan menggelar festival di daerah tersebut. Lantaran, bebernya, akan berdampak juga apada anggaran juga.
Langkah selanjutnya, pihaknya akan menggelar dialog bahkan studi banding ke desa yang telah berhasil dalam mengelola hal itu.
Sebab, kata dia, wisata tak hanya berpikir menyediakan wahana bagi pengunjung. Namun juga berfikir terkait kesejahteraan masyarakat dan PAD bagi desa.
"Insya Allah tahun 2021 itu, akan ada festival di akan kita gelar, untuk mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara," tandasnya.
Festival itu, jelasnya, ada beberapa pilihan. Yakni diantaranya bekedorosan, layangan, dan jaran ponggok.
Lantaran tak semua wilayah di desa memiliki kekayaan tersebut. Bisa jadi, ujarnya, kedepan akan ada juga pentas rudat yang saat ini telah mati.
Tak hanya itu, bebernya, di desa itu terdapat juga kerajinan tangan yang bisa menjadi cendramata bagi pengunjung. Bahkan, ucapnya, hasil pengerajin setempat sudah marak di pasaran.
"Adanya kerajinan tangan itu juga modal yang baik untuk nafas wisata," ujarnya.
Salah seorang tokoh Desa Sakra Selatan, Heri Sutarman menanggapi hal itu. Dirinya mengaku bersyukur atas hal tersebut. Namun demikian, dirinya berharap keseriusan pemerintah desa dalam mengelola.
Menurutnya, di lokasi itu memiliki banyak sekali potensi wisata. Terutama yang berkaitan dengan kesenian dan budaya.
"Kita punya kekayaan itu, tinggal bagaimana dikelola," ujarnya.
Ia mengakui, pemuda setempat telah merancang berbagai festival. Bahkan pasar tradisional.
Ia mengatakan, bicara alam di lokasi itu banyak memiliki banyak bukit. Jika sudah musim penghujan lokasi itu sangat asri, bahkan nampak seperti terasering di pegunungan.
"Kita memiliki banyak kekayaan tinggal pihak desa saja," tandasnya. (kin)