EVALUASI: Wakil Bupati Lombok Timur H Rumaksi kala memimpin rapat evaluasi program Lotim Berkembang bersama stakeholder terkait.
SELONG -- Wabup Rumaksi kembali evaluasi program Lotim Berkembang. Langkah ini diambil untuk memacu realisasi program tersebut.
Program Lotim Berkembang sendiri akronim dari Berantas Rentenir dengan Kredit Tanpa Bunga (Berkembang). Evaluasi ini berlangsung di ruang rapat utama 2 Kantor Bupati Lombok Timur, Senin (6/7).
Rapat evaluasi tersebut dihadiri Kepala OJK NTB, Bank Indonesia Perwakilan Mataram, BNI Cabang Pembantu Selong. Ada juga Perwakilan BRI Cabang Selong, Jasindo, dan sejumlah OPD terkait lingkup Pemkab Lombok Timur.
Pada kesempatan tersebut, Wabup Rumaksi meminta komitmen BRI dan BNI sebagai dua bank penyalur untuk menuntaskan target realisasi program tersebut pada akhir tahun ini. Selain itu, wabup juga sempat mengkritisi BRI yang dinilai kurang mendukung karena rendahnya realisasi penyaluran dari bank tersebut.
Pasalnya hingga bulan september realiasi penyaluran mencapai 2.975 peternak. Jumlah tersebut 2.187 melalui BNI dan 788 melalui BRI.
Kondisi ini dinilai Wabup terjadi akibat ketidaksepahaman sehingga kesempatan evaluasi ini diharapkan dapat menyatukan kembali pemahaman tersebut. Tujuannya guna tercapainya target realisasi lebih dari 5000 peternak yang mendapat program Lotim Berkembang.
Selain perbedaan kinerja dua bank tersebut, koordinasi juga disebut masih perlu ditingkatkan. Peningkatan ini utamanya untuk pendampingan dari OPD teknis yaitu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Sementara itu, Kepala OJK NTB Rico Rinaldy mendorong adanya pertukaran informasi dan saling mendukung antara dua bank penyalur untuk percepatan pencapaian target. Sebab ia menilai Lotim Berkembang merupakan program yang sangat baik.
Ia bahkan berjanji merekomendasikan program ini menjadi generic model untuk dikembangkan secara nasional. Kegiatan evaluasi tersebut, menurut Rico, merupakan sarana menemukan solusi serta mengurangi risiko bagi semua pihak. (hs)