MERACIK: Salah seorang bartender peserta Mixology Comletition saat meracik tuak manis jadi minuman berkelas.
GERUNG -- Suasana tepi Pantai Senggigi pada Juma’t (29/10), kemarin sore tampak ramai. Tidak hanya oleh masyarakat lokal maupun wisatawan yang menikmati keindahan Sunset, tapi juga oleh para bartender.
Kehadiran para bartender ini sanggup menyita perhatian. Mereka ini tengah mengikuti Mixology Competition di Sunset Bar Belacio Kila Senggigi Beach Hotel.
Mixology Competition ini diikuti oleh 19 peserta yang berasal dari seluruh kabupaten kota se-Pulau Lombok. Kompetisi tersebut mengangkat minuman tradisional Lombok, yaitu Tuak Manis.
Tuak manis ini diramu sebagai basic "signature drinks" yang dihidangkan. Minuman tradisional Lombok ini diangkat agar tidak hanya go lokal, tapi juga go nasional hingga go internasional.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Barat (Lobar), H Saiful Ahkam mengatakan, bahwa Mixology Competition sengaja memilih tuak manis sebagai bahan baku. Ini karena ingin mengangkat Sumber Daya Alam (SDM) Pulau Lombok.
Ahkam berharap kedepannya tuak manis bisa dikemas lebih modern dan citranya naik menjadi minuman yang menyehatkan tubuh.
“Kita ingin tuak manis tak hanya dikenal di daerah kita saja, tetapi bisa go nasional dan go internasional," ucapnya.
Tujuan lain dari lomba ini sebagai upaya mengingatkan para bartender yang selama ini aktivitasnya terbatas karena pandemi Covid-19.
Kemeriahan acara ini tidak hanya di sore hari, tetapi kemeriahan semakin juga sangat terasa di malam hari saat pengumuman juara mixology competition yang dirangkaikan dengan Night Of Attraction.
Juara 1 diraih oleh Leo dari King Boba dengan hidangan "Duplicity" yang memiliki dua rasa dalam satu hidangan. Selanjutnya juara 2 diraih oleh Khaerul dengan hidangan "Grape Kingdom" yaitu perpaduan anggur hitam dan merah dengan tuak manis.
Juara 3 dengan hidangan "SummerSec" diraih oleh Roni dari Gili Tea, dan "Hongki Relaxsation" sajian Wayan Sujana berhasil meraih Juara 4.
Juri Mixology Competition, Alid mengatakan, para juara ini ditetapkan setelah melalui perundingan bersama para juri lain dengan 3 point penilaian. Yaitu penampilan, bagaimana konsep dari minuman mereka ada yang konsep Autenthic Tropical maupun Tradisional Lombok.
Kedua, Communication Skill, bagaimana mereka menjelaskan bahan-bahan yang digunakan hingga manfaat dari minuman yang dihidangkan dan penilaian terakhir dari kreasi cocktail yang dibuat dari segi taste, aroma, maupun warna.
Mixology Competition ini sangat bagus, katanya, dalam meningkatkan sektor pariwisata dan mendongkrak sektor pertanian. Ini karna mengangkat minuman lokal.
Ia berharap hidangan tersebut bisa digunakan sebagai welcome drink kepada tamu dan acara-acara di hotel.
Senada dengan Alid, Leo yang meraih Juara 1 Mixology Competition juga berharap untuk para bartender Lombok jangan putus asa karena pandemi Covid-19.
“Semangat untuk berkreasi, belajar dan belajar lagi. Sekarang ada WSBK dan tidak menutup peluang untuk bartender Lombok diakui di Internasional", ungkapnya.
Sementara itu, kegiatan Night of Attractio menampilkan perpaduan antara seni tradisional dan modern. Kegiatan ini dibuka dengan Tari Gendang Beleq, Live Music dari The Basic Band, dilanjutkan dengan Tari Bale Anjani dan Bottle Jugling, serta ditutup oleh penampilan Fire Dance.
Sesetelah rangkaian Festival Pesona Senggigi 2021 yang akan ditutup di The Jayakarta Resort and Spa, nantinya kawasan wisata Senggigi akan tetap ada event untuk menyambut WSBK. Ada event Welcome to Senggigi yang sedang dipersiapkan sebagai akhir rangkaian event Festival Pesona Senggigi 2021 yang dilaksanakan sejak September lalu. (jl)