KERJASAMA: PD Agro Selaparang milik Pemkab Lombok Timur menjalin kerjasama dengan salah satu BUMD milik Pemkab Lombok Utara.
SELONG -- Kondisi Perusahaan Daerah (PD) Agro Selaparang akhir-akhir ini tampak merosot. Pasalnya perusahaan tersebut hingga kini masih luntang-lantung.
Hal itu diungkapkan Direktur Operasional PD Agro Selaparang, Anfi Putra Hendri, Kamis (14/10).
Kepada JEJAK LOMBOK, Andi menuturkan kondisi perusahaan daerah saat ini masih jauh dari harapan. Serapan yang belum maksimal merupakan salah satu penyebab kondisi perusahaan tidak normal.
Komoditas andalan pemasukan berupa es balok terhambat. Penyebabnya lantaran mesin pencetak barang tersebut mengalami kerusakan.
"Es balok kita terhambat karena mesinnya rusak," kata Andi.
Belum sampai di sana, Andi menyebut faktor lain yang menyebabkan perusahaan tersebut tertatih-tatih. Salah satunya faktor cuaca.
Cuaca yang tidak menentu kini membuat dirinya dan pimpinan lain putar kepala. Es balok pada kondisi cuaca yang tidak menentu hanya dapat terjual sebanyak 40 biji saja.
Jumlah tersebut hanya menghasilkan Rp 400 ribu saja. Angka tersebut menurutnya masih terlalu kecil, apalagi pihaknya harus memikirkan gaji karyawannya.
Beruntung, beberapa bulan lalu dirinya mengunjungi Badan Usaha Milik Daerah Lombok Utara (Lotara)
Dia menjelaskan, di Lotara, PD Agro Selaparang berusaha membangun kerjasama dengan BUMD setempat. Ia menyebut komoditas garam beryodium masih menjadi harapan hidup perusahaan tersebut.
Karena itu, dirinya menangkap peluang ekspor garam ke Lotara. Di sana, kata Andi kebutuhan garam beryodium cukup tinggi.
"Di sana itu kebutuhan garam cukup tinggi," jelasnya.
Tak sia-sia, kunjungan PD Agro Selaparang disambut baik. Pihaknya berhasil memikat perhatian BUMD Lotara. Dalam waktu dekat, BUMD Lotara bakal mengunjungi BUMD Lombok Timur.
Dia berharap, kedepan dengan kerjasama yang baik, BUMD Lotim dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. (hs)