HM Sukiman Azmy
SELONG -- Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy, kembali mengvaluasi porgram sembako di Gumi Patuh Karya.
Dalam kesempatan itu, oramg nomor satu di daerah ini meminta seluruh pihak yang terlibat dalam program ini tidak ada pengembalian dalam jumlah besar, Senin (25/10).
"Keterlibatan aktif desa dan kepala desa menjadi penting," kata HM Sukiman Azmy.
Menurutnya, desa yang paling mengetahui kondisi sesunguhnya dari warga masing-masing.
Lantaran itu dirinya menegaskan, pentingnya ikhtiar yang optimal agar semua pihak berhak. Baik Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dapat menerima haknya.
Sehingga pengembalian dana ke pusat dapat ditekan secara bertahap.
“Tidak boleh ada lagi pengembalian dana dalam jumlah besar ke kas negara,” tegasnya.
Sekda Lombok Timur, HM Juaini Taofik, menambahkan per 31 Oktober sebagai batas akhir penyaluran tidak ada pengembalian lagi.
"Saya berharap minimal 95 persen bantuan dapat terdistribusi. Karenanya keterbukaan dan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan," harapnya.
Semnetara itu, Pimpinan Cabang BRI Selong M Arief Syarifuddin, menjelaskan tahun 2020 lalu ada dana sebesar Rp 47 miliar lebih dikembalikan ke kas negara.
Dari 139.187 KPM di Lotim, sebanyak 7.327 diantaranya disebutnya tidak bertransaksi. Hal itu disebabkan berbagai faktor seperti dari KPM meninggal, menjadi buruh migran, pindah daerah, di bawah umur, sakit jiwa, hingga KPM yang statusnya berubah sudah mampu serta belum melengkapi administrasi.
Dana yang tersedia terpaksa dikembalikan sesuai pedoman umum yaitu setelah tidak dicairkan dalam kurun tiga bulan.
Terkait hal itu, dirinya meminta dukungan pendamping, baik tingkat desa maupun kecamatan agar berbagai kondisi tersebut dapat dibenahi. Dengan demikian dapat mengurangi KPM yang tidak bertransaksi dan mendapatkan sesuai haknya.
“Kami BRI siap mencairkan,” jelasnya. (kin)