DIRAWAT: Puluhan pelajar ini dirawat di Puskesmas terdekat setelah diduga keracunan akibat memakan gorengan.
SELONG -- Sebanyak 34 siswa-siswi SMP Islam Al-Isbat dan Yayasan MI Al-Abayyah keracunan. Kondisi itu dialami selepas memakan gorengan.
Kepala Yayasan MI Al-Abayyah, Selamat mengatakan, saat ini jumlah siswa dan siswi yang diinfus sebanyak 24 orang. Sementara yang di-screening sebanyak 10 orang.
"Yang diinfus 24 orang, terus yang di-screning 10 orang, jadi jumlah keseluruhan 34 orang," terangnya, Rabu (20/10).
Peristiwa itu diketahui setelah melihat kondisi para siswa. Usai makan gorengan, siswa-siswi mengalami mual, pusing dan muntah.
Tak ingin berlama, pihaknya langsung membawa korban menuju Puskesmas Desa Mangkung guna mendapat perawatan.
Tidak hanya siswa, Kepala Yayasan MI Al-Abayyah juga sempat memakan gorengan tersebut. Alhasil, ia mengaku mengalami kondisi yang sama dengan para siswanya.
"kebetulan juga saya sendiri sempat makan gorengan itu, dan merasakan hal yang sama", tuturnya.
Hingga informasi ini diterbitkan, pihak yayasan masih menunggu hasil uji lab.
Belum diketahui secara pasti penyebab keracunan pada bahan baku gorengan tersebut. Namun begitu, dugaan sementara penyebab keracunan disebabkan oleh tempe yang diduga sudah kadaluarsa.
Hal itu diungkap Dede, Babinkamtibmas setempat.
"Keracunan tempe goreng, tempenya sudah kadaluarsa," terang Dede, Babinkamtibmas setempat.
Atas kejadian itu, pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pihaknya sudah mengecek korban serta mengamankan barang bukti untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. (hs)