GAGAL MENANG: Desa wisata Tete Batu gagal menang di ajang BTV UNWTO setelah mellaui proses penilaian yang ketat.
SELONG -- Desa wisata Tetebatu, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, harus berlapang dada lantaran gagal meraih juara pada ajang Best Tourism Village, yang diselenggarakan United National Word Tourism Organitation (UNWTO).
Prihal itu diketahui setelah pengumuman pemanang dalam ajang berkelas dunia tersebut yang dialakukan secara daring, pada Kamis, pekan kemarin (2/12).
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) Lotim, Muhammad Nursandi, mengamini hal tersebut. Namun demikian, pemerintah daerah (Pemda) sebutnya telah bekerja secara maksimal untuk memenangkan Desa Tetebatu sebagai destinasi wisata terbaik dunia.
"Ini sebagai pengalaman pertama buat kita di Lotim, NTB. Di Indonesia juga ini lomba pertama," terang Sandi kepada wartawan saat dihubungi, Jum'at (3/12).
Dia menerangkan, peraih juara dalam ajang dunia itu ialah Nglanggeran, Yogyakarta.
Dari belasan indikator penilaian pada gelaran tersebut, dirinya tak mengetahui secara pasti letak kekurangannya. Sebab, pihak UNWTO sendiri sebutnya tidak menyebutkannya secara rinci.
Secara detail, bebernnya, keikutsertaan Tetebatu dalam lomba itu, drinya mengaku diketahui apa saja yang menjadi item penilaiannya. Gambaran umumnya, kata dia, ialah soal Sustainable Development Goals (SDGs).
Menurutnya, capaian SDGs di desa wisata sebenarnya sudah cukup bagus. Namun demikian, mungkin sebutnya ada yang lebih bagus sehingga pilihannya jatuh ke desa lain.
"UNWTO tidak menyebutkan dimana kekurungan kita, sampai hari ini kita belum tahu," paparnya.
Kendati belum berhasil mendapatkan juara, dirinya bersyukur serta tak berkecil hati. Lantaran desa itu bisa menjadi salah satu perwakilan Indonesia pada ajang kelas dunia untuk destinasi desa wisata.
Di lain sisi, mengikuti ajang BTV UNWTO disebutnya, menjadi promosi gratis besar untuk destinasi desa wisata, khususnya Desa Tetebatu.
Ia menyinggung prihal pengembangan dan perbaikan destinasi di Gumi Patuh Karya disebutkan masih banyak yang harus dibenahi. Namun hal itu tentunya tidak saja menjadi tugas Pemkab Lotim, melainkan juga Pemprov dan Pempus.
"Sepeti pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Kita membangun dengan kebersamaan," tutupnya. (kin)