Istimewa |
Selong-- Keberhasilan Pemerintah Daerah Lombok Timur, menekan penyebaran Covid-19 patut diacungi jempol. Pasalnya, jika daerah lain telah naik level, namun Lotim tetap bertahan pada posisi semula. Bahkan, Gumi Patuh Karya disebut-sebut menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi NTB tetap pada level tersebut.
Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy, mengingatkan agar, semua pihak untuk meningkatkan kinerja dan soliditas, utamanya untuk percepatan vaskinasi. Sebab, Pemda ingin terus mempertahankan posisi saat ini hingga dua pekan ke depan, bahkan seterusnya.
"Dibutuhkan capaian vaksinasi minimal 70 persen untuk semua dosis dan kelompok usia," ujar Sukiman, saat memimpin rapat koordinasi dan Anev covid-19 yang berlangsung kemarin, Selasa (1/3)
Padahal secara keseluruhan, terangnya, capaian vaksinasi di Lotim untuk dosis dua masih berada di angka 63,83 persen. Kondisi tersebut dipengaruhi capaian dosis dua lansia yang masih di angka 45,35 dan anak 6 sampai 11 tahun yang berada di 11,55 persen.
Ia menejlaskan, per 26 Februari kabupaten/kota lainnya berada di level 2 dan 3. Keberhasilan itu, diantaranya berkat kemampuan merespon kasus melalui tes, telusur, dan tindak lajut (testing, tracing, dan treatment atau 3T), transmisi komunitas, hingga capaian vaksinasi.
Untuk transmisi komunitas Lombok Timur berada di tingkat 1, sementara untuk kapasitas respon dan vaksinasi dinilai memadai. Demikian pula dengan persentase pemakaian tempat tidur (BOR).
Karena itu, sebut Bupati, meminta semua pihak untuk kembali menguatkan komitmen menanggulangi pandemi ini, dengan menggencarkan kembali vaksinasi. Disadari semakin rendahnya keinginan masyarakat untuk melakukan vaksinasi, sehingga dibutuhkan kreativitas melalui dorongan atau stimulus guna meningkatkan peran masyarakat.
Bupati juga menekankan kepada jajaran Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur, agar aktif menyosialisasikan vaksinasi.
"Mengingat masih banyaknya penolakan di sekolah atau madrasah yang berada di lingkungan Kementerian Agama," ungkapnya
Senada, Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono mengingatkan, utamanya untuk kecamatan yang capaian vaksinasi masih rendah, khususnya dosis 2, agar semua pihak terkait di wilayah tersebut dapat turun langsung ke lapangan.
Ia menekankan, agar tidak sekadar memantau tetapi juga menggerakkan warga. Dengan begitu diharapkan dapat mendorong antusiasme seluruh pihak.
Ia juga menggarisbawahi masih cukup besarnya perbedaan capaian vaksinasi secara manual dan P-care. Masih ada selisih 44.926 antara data manual dan P-care. Padahal acuan Pemerintah pusat adalah yang tertera melalui aplikasi tersebut.
"Karena itu saya meminta agar Puskemas maupun Polsek serta Danramil dapat berkoordinasi dengan Batalyon P-Care atau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk segera melakukan konsolidasi data kependudukan," ujarnya (kin)