Selong-- Masjid tua Desa Songak kini tengah diremajakan. Menyusul situs bersejarah itu tak hanya ditetapkan sebagai cagar budaya namun juga menjadi ikon wisata desa.
Tokoh Budayawan Songak, Murdiyah, menerangkan masjid tersebut di remajakan lantaran kondisi atap ilalang yang telah lapuk. Tak hanya bagian atas, namun juga berapa bagian di areal masjid turut dibenahi.
"Ilalang ini kita ganti 20 hingga 30 tahun sekali," kata Murdiyah yang juga tokoh agama Songak itu, Kamis (26/5)
Ia mengakui, keberadaan ilalang saat semakin sulit didapati. Sehingga untuk mendatangkannya butuh biaya yang cukup besar, jika dibadingkan tahun sebelumnya.
Murdiyah menegaskan, ada sedikit perubahan pola pada bagian atas. Semua itu dilakukan agar atap yang berupa ilalang tahan lama. Mengingat bangunan bersejarah itu di fungsikan sebagaimana mestinya.
"Kita berharap dengan pola ini atapnya bertahan lama, mengingat digunakan sebagaimana masjid pada umumnya," ucapnya
Sementara itu Ketua Panitia Renovasi, Rof'il Khairuddin, mengatakan tahun ini tak hanya atap yang dipugar namun beberapa bagian. Termasuk pembuatan taman dan halaman parkir bagi pengujung.
Mengingat, masjid ini dikunjungi oleh masyarakat setempat. Tapi juga, dari berbagai wilayah di sekitar pulau Lombok, bahkan dari luar mulai dari Jawa Barat, Sumtra, Jawa Timur yang datang mengalap berkah ke masjid tersebut.
"Kedepan diareal masjid ini kita akan buat lebih klasik lagi," ujarnya
Dirinya merincikan, pihaknya memulai dari bagian dalam masjid. Pada tahun 2000 an, bagian dalamnya penuh dengan permainan warna berupa cat dibeberapa bagian, bahkan ada yang dibton.
Tahun ini, pewarnaan itu dihilangkan sehingga keaslian kayu dapat dilihat secara lansung, semisal di empat soko guru yang ada di dalam. Juga berupa mimbar khutbah yang menggunakan kayu purba, seperti yang dulu dibawah tahun 1790-an.
Hal baru, kata dia, yakni berupa pembuatan taman sekaligus lahan parkir. Sebab, selama ini di lokasi itu tak memiliki hal tersebut. Hal ini dilakukan agar, pengunjung dapat beribadah dengan aman dan nyaman.
Kedepan, jelas Rof'il, di lokasi itu pengunjung dapat menikmati dua suasana kebatinan sekaligus. Di luar masjid mendapatkan kesejukan berupa taman yang indah. Sedangkan di dalam mereka merasakan nuansa kelasik.
"Ini perpaduan modern dan kelasik, Pokoknya yang datang ke tempat ini, akan merasakan suasana yang nyaman," tandasnya