Selong-- Peringatan HUT Bhayangkara ke 76, Polres Lombok Timur menggelar berbagai lomba. Yakni pertandingan Badminton di Bale Wartawan, kesenian gamelan jenjang SD, dan olahraga tradisional peresean.
"Lomba bertajuk lokal, hari ini bukan sekedar lomba tapi menjadi semangat bahu membahu dengan pemerintah untuk mengangkat adat sasak," kata Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suryono, Selasa (21/06)
Lomba bertajuk local wisdom itu digelar selain bertujuan untuk memperingati HUT Bhayangkara juga menanamkan kepada anak-anak agar mencintau budaya nenek moyang, yang merupakan peninggalan para sesepuh.
Ia mengatakan, generasi ini tak hanya main gaget, sibuk dengan media sosial masing-masing atau game onlinenya. Namun agar mereka mencintai peninggalan leluhur.
Khusus untuk lomba gamelan, sampai saat ini diikuti oleh 15 peserta. Yang akan dilaksanakan tiga hari setiap sore hari.
Ia membeberkan, juri pertandingan tersebut diambil dari luar luar yang mengerti betul bagaimana alat tersebut dimainkan. Baik dari alunannya serta estetikanya saat dimainkan.
"Kalau peresean besok akan dimainkan lokasinya di PTC," ucapnya
Sementara itu Sekda Lotim, HM Juaini Taofik, menyabut baik kegiatan tersebut. Menurutnya lomba bertajuk lokalan itu memiliki dua pertimbangan.
Pertama, meskipun dalam suasana pandemi sebenarnya namun telah berangsur normal. Ia menyebut dua tahun lebih kesehatan mental masyarakat terganggu lantaran virus mematikan tersebut.
"Kita lihat banyak kegiatan budaya dituda lantaran protokol Covid," terangnya
Meski demikian ia menekankan agar tetap waspada. Dengan cara merelaksasi mental masyarakat yang telah terganggu itu dapat dipulihkan.
Yang kedua, lanjut pria yang akrab disapa Ofik ini, local wisdom untuk menjawab tantangan ditengah marakanya anak kecanduan game online, atau lebih menggandrungi dunia barat.
Momentum HUT Bhayangkara, Kapolres Lotim menggiring agar generasi lebih mencintai warisan leluhur melalui lomba Gendang Bleq tingkat sekolah dasar.
Dirinya menyebut, ada dua manfaat yang dapat dipetik yakni pelestarian budaya khususnya kesenian. Kedua memberikan motivasi pada anak agar terus berlatih.
Hal itu disebutnya, betul-betul menjadi motivasi bagi sekolah dasar lainnya. Bahwa warisan budaya itu memiliki nilai seni, bisa dilatih, di dalami, sehingga lebih bagus lagi.
"Mudah-mudahan siapa pun Kapolresnya bisa menjadi event tahunan dan bisa lebih meriah lagi," ucapnya (kin)
