Gelaran kegiatan 5 tahunan tersebut sekaligus sebagai bagian dari pertanggung jawaban DPD PPNI Lotim periode 2017/2022.
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) ini dihadiri beberapa tokoh. Salah satunya Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy.
Pada kesempatan itu, Sukiman Azmy menyampaikan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur pada tahun 2018 berada pada posisi 9 dari sepuluh kabupaten/kota di NTB.
Kabupaten Lombok Timur, kata Sukiman, dapat menduduki posisi 8 dengan mengoptimalkan ikhtiat ditengah pembangunan pasca gempa dan Covid-19.
Meski Saat itu, jelasnya, harus menguras tenaga dan anggaran pemerintah.
Disisi lain, Bupati mengingatkan tingginya angka kematian ibu dan anak yang masih menjadi problematika di bumi Patuh Karya.
Bupati menjelaskan, aspek sarana dan prasarana Kabupaten Lombok Timur saat ini memiliki 4 rumah sakit, 36 puskesmas, 81 pustu dan 254 polindes.
Dengan demikian, lanjutnya, angka kematian ibu dan anak tentu dapat ditekan dengan mudah. Namun begitu, angka kematian ibu dan anak relatif cukup besar dan berdampak pada angka harapan hidup.
Jika tidak segera ditangani dengan sebaik-baiknya akan berdampak pada IPM Kabupaten Lombok Timur dimasa mendatang.
Kondisi tersebut, terangnya, disebabkan oleh kurangnnya koordinasi dan koneksi bidan maupun perawat yang menangani dengan puskesmas dan dokter spesialis.
Namun, Kurangnya koordinasi dan keterhubungan tenaga kesehatan dapat diminimalisir dengan menempatkan tenaga kesehatan sesuai disiplin ilmunya.
Terhadap tenaga kesehatan senior diharapkan Bupati dapat mendirikan klinik sekaligus sebagai upaya memberdayakan tenaga kesehatan yang masih minim pengalaman.
Hal tersebut diharapkan dapat menyerap lulusan perawat di Kabupaten Lombok Timur yang jumlahnya berbanding terbalik dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.(hs)