ISTIMEWA
SELONG-- Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy ikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah. Rapat yang diselenggarakan oleh Mendagri tersebut diikuti bersama dengan Forkopimda, pada senin (31/10).
Pada kesempatan itu, Kementrian Dalam Negri, Tito Karnavian mengungkapkan, inflasi di indonesia relative landadai pada angka 5,95. Meski demikian, angka tersebut menunjukkan peningkatan dibanding bulan lalu.
Sejalan dengan itu, kondisi perekonomian juga mengalami kenaikan hingga 54 persen. Hak itu, jelasnya, karena sumber daya manusia dan pembangunan yang merata. Oleh karena itu, masyarakat di pedesaan belum terdampak.
Dia menjelaskan, terdapat 51 pemerintah daerah yang tidak mengalami fluktuasi harga. Dari 90 lokasi dilakukannya pengamatan ileh BPS, ada 88 daerah dinyatakan mengalami inflasi, sementara 2 diantaranya justru mengalami deflasi. 2 daerah tersebut ialah Mimika dan Manokwari.
Selanjutnya, Tito Karnavian menjelaskan, fluktuasi teejadi di 31 provinsi yang disebabkan oleh tahu mentah dan tempe. Dimana 24 provinsi disebabkan oleh tahu mentah dan 7 provinsi disebabkan oleh tempe.
Terhadap kondisi ini, Tito Karnavian meminta agar dampak fluktuasi harga komoditi kedelqi menjadi perhatian semua pihak.
Disisi lain, adapun komoditi yang mengalami kenaikan harga yaitu cabai rawit, gula pasir, minyak goreng curah, minyak goreng kemasan, daging ayam, daging sapi, dan beras, bawang merah, bawang putih, serta telur ayam.
Tidak hanya itu, rupanya peran aktif pemerintah daerah dalam pelaporan harian inflasi masing-maaing daerah disorot oleh Mendagri, termasuk penanganan inflasi.
Dia berharap, pemerintah daerah dapat berkolaborasi dengan Forkopimda dalam struktur tim pengandali inflasi daerah. Sehingga dapat memahami dan melakukan intervensi secara detail.(jl)
