Kepada wartawan Jejak Lombok, Sabar menyebutkam dari 4 program yang direncanakan tersebut, 1 program belum dapat terlaksana hingga penghujung tahun 2022.
"Karena keterbatasaan anggaran dari pemerintah pusat untuk mengakomodir semuanya, tetapi konsep sesuai dengan perencanaan tetap akan diperjuangkan untuk dilaksanakan ," ucapnya.
Smentara untuk pelatihan kejuruan telah dimulai, namun secara fisik yang belum terlaksana ialah workshop untuk kejuruan peternakan.
Namun begitu, pada 2023 mendatang BPVP bakal memulai untuk pelatihan pada sektor pertanian dan perikanan dengan membuka program hidroponik, buah-buahan, perikanan dan pertanian.
Selanjutnya, Sabar menjelaskan, secara normatif pihaknya belum menerima dipa anggaran pada program perikanan. Selain itu, Sabar mengaku belum menerima Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).
Meski demikian, program yang telah direncanakan telah menuai kepastian bahwa 2023 mendatang bakal dibangun kolam perikanan dan restaurant dan talent corner.
Dia berharap agar masyarakat Lombok Timur memanfaatkan BPVP untuk mendapatkan keterampilan yang disertifikasi. Hal itu dinilai penting sebagai syarat untuk dapat diterima bekerja di luar negeri.(jl)