 |
| ISTIMEWA (PKP Lotim) |
Selong-- Mempercepat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencanangkan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas).
Dilansir dari informasi Humas Protokol Pemkab Lotim, Gemapatas dicanangkan Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto pada Jumat (3/2) dengan target 1 juta patok batas bidang tanah di seluruh Indonesia, termasuk di Lombok Timur.
Dengan jumlah dua ribu patok, Lotim menempati jumlah terbanyak yang tersebar di empat desa/ kelurahan, yaitu Desa Montong Belae, Lenting, Bandok serta Kelurahan Kelayu Utara, masing-masing 500 tanda batas.
Terhadap kondisi itu, Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, HM Juaini Taofik menyampaikan apresiasi penyelenggaraan Gemapatas. Hal itu mengingat Ketidakjelasan batas tanah kerap memunculkan sengketa.
Baca Juga : Isu Penculikan Anak, Kapolres Lotim Himbau Masyarakat Tidak Panik
Apalagi, kata dia, di daerah ini kasus sengketa tanah relatif cukup tinggi. Gemapatas diharapkan dapat menurunkan kasus tersebut seiring semakin banyaknya sertifikat yang diterbitkan.
Selain mengapresiasi kinerja Kepala Desa, Juaini Taofik juga mengapresiasi masyarakat yang aktif mendukung program tersebut.
Menurutnya tanpa peran aktif masyarakat, maka target PTSL yang ditetapkan akan sulit direalisasikan. Peran aktif masyarakat, utamanya di Montong Belae, dapat dilihat dari 380 sertifikat redistribusi tanah yang diserahkan kepada masyarakat.
Hal itu berkat koordinasi dan kolaborasi yang baik dari semua pihak.
Tahun anggaran 2023, Lombok Timur ditarget dapat menuntaskan 27.740 sertifikat tanah melalui program PTSL.(jl)
