Selong--Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy menghadiri acara peringatan seratus tahun Nahdlatul Ulama di Lapangan Umum Gotongroyong Masbagik. Minggu, (12/03).
Dalam sambutannya, Bupati Sukiman menyampaikan tiga hal, yang pertama ialah ucapan apresiasi atas partisipasi NU dalam mengembangkan pendidikan di Kabupaten Lombok Timur. Kata Bupati, 20 Persen lembaga pendidikan di Lotim dikelola oleh Jama'ah Nahdlatul Ulama.
"Dari seluruh institusi pendidikan yang ada, 20 persen pendidikan swasta di Lombok Timur ditangani oleh warga Nahdlatul Wathan," kata Bupati.
Ia mengajak warga NU untuk meningkatkan kualitas lembaga-lembaga pendidikan tersebut supaya sejajar dengan lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan organisasi lainnya.
Hal kedua yang disampaikan Bupati Sukiman ialah soal fasilitas kesehatan. Bupati menyebutkan bahwa Lombok Timur memiliki 5 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Puskesmas sebanyak 37 unit, Pustu sebanyak 61 dan Polindes 254 buah.
Kendati demikian, lanjut Bupati, fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh pemerintah itu belum cukup untuk menjamin kesehatan masyarakat Lombok Timur yang jumlahnya hampir mencapai 1,4 Juta jiwa. Karena itu, Ia berharap ke depan ada klinik dan rumah sakit swasta yang ditangani oleh warga Nahdlatul Ulama di Kabupaten Lombok Timur.
Bupati menegaskan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur siap memberikan lahannya untuk mendirikan fasilitas kesehatan tersebut, dengan syarat warga Nahdlatul Ulama juga siap untuk membangun dan mengelolanya. Ia optimis, tenaga kesehatan dari generasi warga NU pasti siap untuk mengelola hal itu demi menjaga kesehatan masyarakat Lombok Timur.
Hal ketiga yang disampaikan Bupati dalam kesempatan tersebut ialah soal kesejahteraan masyarakat. Bupati berharap, NU dan Pemerintah bisa bersinergi dalam meningkatkan Income Perkapita masyarakat Lombok Timur. Karena itu, kata Bupati, dibutuhkan adanya Koperasi, Lembaga Amil Zakat (Laziz) Nahdlatul Ulama, kelompok petani, kelompok nelayan Nahdlatul Ulama untuk meningkatkan perekonomian mereka.
Untuk mencapai tiga hal itu, tegas Bupati, warga NU harus menjadi pemain utama di panggung politik di Kabupaten Lombok Timur. Apalagi, kata dia, pada 14 Februari 2024 mendatang, akan ada Pemilu serentak, untuk memilih DPRD Kabupaten dan Provinsi, DPR RI, DPD RI, Presiden dan Wakil Presiden.
Menurutnya, organisasi apapun tidak akan pernah lepas dari panggung dan pengaruh politik. Oleh karena itu, Ia mengajak warga NU untuk merebut panggung politik di pemilu 2024 mendatang dengan cara memilih pemimpin dari kalangan NU sendiri.
"Mari warga Nahdlatul Ulama, dalam area politik ini, bersatu untuk mencari, mendukung dan memilih warga-warga Nahdlatul Ulama sendiri, untuk duduk di pentas politik ini, di DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Lombok Timur," ajak Bupati.
Bupati juga menyitir ayat suci Al-Quran yang berisi ajakan untuk memperkuat kesatuan dan persatuan, serta larangan untuk berpecah belah. Pasalnya, kata Bupati, jika kesatuan dan persatuan sudah diraih bersama, maka cita-cita bersama untuk menjadi pemain utama dalam panggung politik itu akan mudah didapatkan.
Hal yang sama juga diharapkan Bupati di perhelatan Pilkada serentak pada November 2024 mendatang. Bupati kembali mengajak warga NU untuk menyatukan tekad duntuk merebut posisi-posisi politik tersebut, supaya posisi itu diisi oleh warga-warga Nahdlatul Ulama, baik Bupati maupun Gubernur.
"Mari kita perjuangkan warga-warga Nahdlatul Ulama, mudah-mudahan gayung bersambut, dan mudahan kita semua mendapatkan hidayah dan taufik dari Allah SWT," pungkasnya