Selong-- Zoonosis merupakan salah satu jenis penyakit yang ditularkan oleh hewan ke manusia dan sebaliknya.
Zoonosis diketahui dapat disebabkan karena mikroorganisme parasit berupa bakteri, virus, jamur serta parasit seperti protozoa dan cacing.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) pada Dinas Peternakan Kabupaten Lombok Timur drh. Hultatang menjelaskan ciri khas hewan ternak yang terjangkit penyakit tersebut ialah mati mendadak serta darah yang keluar dari lubang alaminya seperti hidung, mulut telinga dann anus.
"Itupun harus dilakukan uji lab untuk membuktikan kebenaran hewan tersebut terjangkit antraks," terangnya.
Sementara itu, jenis penyakit antrak tidak mempengaruhi warna daging hewan. Karena itu, sebelum dilakukan pemotongan terlebih dahulu dicek kondisi hewan tersebut.
Yang berbahaya dari penyakit jenis ini, kata Hultatang, ialah darahnya lantaran membentuk spora. Jika hewan tersebut mati, maka harus dibakar.
"Dalam jangka 10 tahun kemudian bakteri tersebut hidup kembali di daerah kering," ucapnya.
Adapun proses penularan bakteri tersebut kepada sapi ketika sapi tersebut makan rumput hingga menyentuh akar dan menyentuh tanah.
Lombok Timur, tegasnya, merupakan salah satu daerah yang bebas dari penyakit zoonosis dan non zoonosis. Namun begitu, yang mempertahankan kondisi tersebut merupakan salah satu pekerjaan yang cukup berat.
"Di Rumah Potong Hewan (RPH), jika sapi berasal dari luar daerah harus dipastika dulu tingkat kesehatannya," pungkasnya.(jl)