Selong - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Siti Rohmi Jalillah didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB bersama Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy resmi meluncurkan Gotong Royong Bakti Stunting di Kabupaten Lombok Timur pada Senin, (22/05).
Acara yang berlangsung di Kantor Desa Lendang Nangka Utara tersebut bertujuan untuk menekan angka stunting mulai dari level Desa.
Wagub dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kinerja semua pihak terkait dalam gerakan bakti stunting yang berhasil menurunkan angka stunting di Lombok Timur.
Dia menyebut hal tersebut tak lepas dari ketepatan Bupati menunjuk Kepala Dinas Kesehatan yang menguasai situasi yang dihadapi. Membagi tugas mulai dari level Desa hingga Perangkat Daerah Tertinggi.
Ia juga mengapreasiasi data stunting yang disajikan by name by adress sudah 100 persen sehingga penanggulangan stunting di Kabupaten Lombok Timur menjadi tepat sasaran.
Hal demikian sangat mempengaruhi angka stunting yang saat ini penurunannya cukup signifikan jika dilihat dari data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (ePPGBM) dari tahun 2018 hingga 2022 terjadi penurunan mulai dari 26.45 persen menjadi 16.9 persen.
Selain itu jika melihat data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) terjadi penurunan 2 persen dari tahun 2021 ke 2022 dari 37.6 persen menjadi 35,6 persen.
Wagub mengingatkan bahwa semua peralatan untuk mendata kasus stunting harus sesuai standar, karena sangat berpengaruh terhadap penyajian data.
Sementara itu, Bupati Sukiman menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi NTB yang telah melakukan pendampingan terhadap penganangan stunting melalui Dinas Sosial Provinsi NTB di Lombok Timur khususnya di Kecamatan Masbagik.
Gerakan bakti stunting ini disebutnya sebagai upaya dalam mencegah generasi lemah, baik fisik maupun mental, serta mewujudkan generasi kuat di masa mendatang.
Seperti halnya Pemprov, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur juga melakukan pendampingan dengan membentuk tim bakti stunting yang ditugaskan di tiap Kecamatan.
Selain itu pelibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat juga dianggap penting guna pencegahan pernikahan usia anak yang menjadi salah satu faktor penyebab stunting.
Tak hanya itu keterlibatan organisasi wanita seperti PKK, GOW dan DWP juga menjadi sorotan dengan berbagai program yang dilalukan dalam menekan angka stunting.