Sekertars Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur meerima penghargaan
Lombok Timur-- Kabupaten Lombok Timur (Lotim) meraih prestasi terbaik
ketiga dalam perhitungan pembiayaan kesehatan atau disebut Distrik Health
Account (DHA) di tingkat nasional.
Penghargaan ini diterima oleh Pemerintah
Kabupaten Lombok Timur melalui Dinas Kesehatan pada Agustus 2023 di
Kantor Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI.
Sekretaris Dinas Kesehatan Lombok Timur,
Lalu Bagus Wikrama, mengungkapkan, Kabupaten Lombok Timur berhasil meraih
peringkat terbaik ketiga dari total 119 kabupaten/kota yang dinilai
oleh Kemenkes RI.
Dia menjelaskan, DHA sendiri merupakan
sistem untuk menggambarkan aliran dana dan belanja yang berkaitan dengan
penyelenggaraan sistem pembiayaan kesehatan.
Melalui DHA, kata dia, semua transaksi dari
sumber dana hingga penggunaannya di tingkat wilayah, kelompok penduduk, serta
dimensi sosial ekonomi dan epidemiologi dapat dipantau dengan baik.
“Semua dana pembiayaan tidak saja sektor
keuangan pemerintah saja, tapi juga dari luar pemerintah. Hanya saja kekurangan
kita belum memasukkan data dari unsur di luar pemerintah,” ucapnya.
Selanjutnya, Bagus Wikrama menjelaskan
pentingnya DHA sebagai gambaran pembiayaan kesehatan secara menyeluruh.
Hal Ini, sambungnya sangat memungkinkan untuk
menilai kualitas Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan.
Lombok Timur, terangnya meraih penghargaan
tersebut lantaran berhasil mengarahkan kebijakan penggunaan anggaran kesehatan
sesuai prioritas program-program kesehatan.
"Ini menunjukkan komitmen Lotim dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama dengan dana yang
lebih kecil," bebernya.
Secara nasional, sambungnya, pembiayaan kesehatan dibai pada angka
30 persen dari pemerintah dan 70 persen dari masyarakat.
Kabupaten Lombok Timur, menunjukkan bahwa pembiayaan kesehatan
dari masyarakat sendiri lebih besar, mencapai 70 persen.
Karena itu, dimasa mendatang, Lotim berencana memasukkan
data dari pihak swasta dan masyarakat dalam DHA termasuk klinik, rumah
sakit swasta, dan lembaga swadaya masyarakat.
"Ini akan meningkatkan pemahaman dan pengelolaan yang lebih baik dalam pembiayaan kesehatan di daerah,’’ Pungkasnya. **