Lombok Timur-- Pemerintah resmi meluncurkan bantuan cadangan pangan periode september-november.
Di Nusa Tenggara Barat (NTB), Lombok Timur Terpilih menjadi Kabupaten pertama sebagai pelaksana sekaligus menandai distribusi pertama dengan melepas truk pengangkut pangan pada senin (11/9) lalu.
Pada kesempatan itu, Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy mengungkapkan kondisi prekonomian masyarakat dinilai belum stabil.
Karena itu, ia berharap bantuan pangan tersebut tidak hanya sampai bulan november, namun diharapkan hingga februari 2024 mendatang.
"Masyarakat Lotim yang terbesar di NTB dengan tingkat kemiskinan yang juga tidak sedikit," ungkapnya.
Selanjutnya, Bupati Sukiman mengaku senang dengan adanya penurunan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Hal itu, kata dia, merupakan salah satu indikator perbaikan ekonomi masyarakat.
Disisi lain, dia menegaskan agar data KPM di Lotim diperikasa kemabli. Menurutnya masih banyak masyarakat yang terdata tidak berhak mendapatkan itu.
"Tolong disisir lagi," tegasnya.
Kedepan, Bupati Sukiman berharap adanya regulasi yang memperkuat distribusi beras ke luar pulau. Hal itu dinilai penting mengingat semakin berkurangnya lahan pertanian di Lombok Timur.
Kondisi itu, sambungnya sangat mengganggu ketersediaan beras di daerah.
Lebih lanjut, pimpinan Ferum Bulog Kanwil NTB, David Susanto mengungkapkan, kegiatan tersebut sebagai upaya berkelanjutan dan berkesinambungan dalam menangani stunting dan kemiskinan ekstrem. Masing-masing KPM mendapatkan 10 kilogram perbulan.
Dia menjelaskan, jumlah KPM pada tahap kedua berkurang dari 147.222 menjadi 145.078. Khusus penyaluran untuk Kecamatan Sikur dan Terara sebanyak 226 ton.
"Prum Bulog telah gencar melakukan stabikisasi pasokan dan harga pasar untuk memastikan ketersediaan beras, terutama medium," terangnya.
Dipastikan, ketersediaan beras di Bulog sebanyak 7500 ton telah mencukupi pangan hingga panen berukutnya.(jl)
