Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Dr. Pathurrahman |
Lombok Timur-- Beberapa bulan terakhir, Nusa Tenggara Barat dilanda musim kemarau, salah satunya Kabupaten Lombok Timur.
Kondisi ini tentu menjadi tantangan serius bagi masyarakat. Sebab dapat mempengaruhi tingkat kesehatan.
Tak jarang, setiap tahun terjadi kekeringan di wilayah selatan Lotim. Tak heran jika kondisi tersebut dapat menyebabkan dehidrasi.
Untuk mengatasi cuaca ekstrem, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Dr. Pathurrahman berbagi tujuh tips menjaga kondisi tubuh.
1. Menyesuaikan aktivitas
Dr. Pathurrahman mengungkapkan, penyesuaian aktivitas dengan ketersediaan air minum. Aktivitas yang tinggi akan membutuhkan cairan tubuh yang lebih banyak. Karena itu, dinilai penting ketersesuaian minum air dengan aktivitas.
2. Mengalihkan aktivitas berlebihan
Selain penyesuaian minum, pengalihan aktivitas tidak kalah penting untuk mengurangi kebutuhan air. Sebab, kata dia, ketersediaan air pada musim kemarau dapat mengalami kelangkaan. Karena itu ia menghimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas berlebihan untuk mengurangi kebutuhan air bersih.
3. Hindari menggunakan air tidak layak konsumsi
Penggunaan air tidak layak konsumsi sangat dianjurkan. Sebab, hal itu dapat mempengaruhi tingkat kesehatan.
4. Memilih Air yang Sehat
Air yang sehat tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Bila perlu pastikan bahwa air tersebut sudah diperiksa di laboratorium.
5. Hindari Minuman Penyebab Dehidrasi
Jauhi minuman yang mengandung alkohol, berkafein dan berkarbonasi tang dapat meningkatkan dehidrasi.
6. Waspadai Gejala Dehidrasi
Kenali gejala dehidrasi seperti haus berlebihan, kulit kering, pusing, kelelahan dan urin berwarna gelap. Jika mengalami hal tersebut, minum air yang cukup.
7. Konsumsi Buah dan Sayuran
Makan makanan yang mengandung banyak air seperti mentimun, seledri, jeruk dan semangka.
Selanjutnya Dr. Pathurrahman berharap agar masyarakat menjaga kesehatan selama menghadapi musim kemarau.
"Semoga tips ini dapat mengurangi resiko dehidrasi dan masalah kesehatan terkait," pungkasnya.(jl)