Lombok Timur--Event budaya songak Bejango Bliq kembali digelar. Warga tumpah ruah memadati jalan raya.
Ketua Panitia Bejango Bliq, Rof'il Khairudin, mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekali dalam satu tahun, tepatnya pada bulan Rabiul Awal.
"Pelaksanaannya itu mulai dari bulan Muharram, Safar, dan puncaknya di Rabiul Awal," ujar pria yang karib disapa Rof'il ini yang ditemui disela kegiatan.
Ritus itu, kata dia, merupakan pesan leluhur desa setempat. Mereka berpesan agar bagi siapa saja warga Songak yang mengalami kesusahan atau mengalami penyakit menahun. Lantaran pesan itu, masyarakat setempat melakukan ritus tersebut.
Bejango, ujarnya, berarti silaturahmi. Maka masyarakat songak bersilaturrahmi dengan leluhur juga dengan masyarakat.
"Begitulah ensensinya. Tapi jika dicerita maka akan banyak kandungan dari ritual ini," ucapnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Lombok Timur, H.M. Juaini Taofik, mengajak semua warga Songak untuk terus melaksanakan kegiatan tersebut. Menurutnya, istimewanya sebuah kegiatan tak diukur dengan besar kecilnya. Tapi rutim tidaknya dilakukan.
"Besar kegiatan itu tapi hanya sekali saja atau sifatnya esidentil maka hilang begitu saja," ujarnya.
Maka dari itu, atas nama pemerintah kabupaten Lombok Timur mengucapkan terimakasi. Desa songak salah satu desa wisata lantaran didalamnya terdapat budaya semoga tetap istiqomah menjalankan kegiatan ini