Selong-- Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Lombok Timur, HM Juaini Taofik ingatkan agar OPD meningkatkan koordinasi. Hal tersebut dilakukan guna mencapai target untuk meningkatkan status Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Pratama menjadi madya.
"Kalau mau sukses, pilihan kita adalah bagaimana meningkatkan koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD)," ucapnya saat membuka acara Rakor, Kamis (15/3).
Kepada para OPD, PJ Bupati meminta agar masing-masing memenuhi indikator yang baik dan cermat. Termasuk input data secara online.
Baca juga : Satu Karya Siswa SMKN 1 Sikur Sita Perhatian Sekda Lotim
Sebab, lanjutnya, hal itu kerap kali menjadi tantangan dalam penilaian hingga membuat point tidak sesuai harapan.
Pj Bupati menyebutkan, sejumlah tantangan dalam KLA yaitu tim gugus tugas yang belum optimal, cakupan pemahaman OPD dan lembaga terkait serta koordinasi yang tidak berjalan dengan baik.
Tidak hanya target peningkatan KLA, pada akhir 2024 mendatang Pj Bupati menargetkan prevalensi angka stunting berada pada angka 14 persen.
Angka tersebut, jelasnya, sesuai dengan target nasional. Karena itu ia mengingatkan agar memantau dan memperbaharui data. Sebab ia yakin dengan berbagai kegiatan dan lembaga yang dilakukan Pemkab Lotim terdapat perubahan data. Terlebih jika dilihat dari Keluarga Risiko Stunting (KRS) yang terus mengalami penurunan.
Terhadap kondisi tersebut, HM Juaini Taofik meminta agar persoalan tersebut dilihat di hilir. Sebab, kata dia, dari hulu sudah dilakukan berbagai upaya yang menunjukkan dampak signifikan.
Berdasarkan penilaian kinerja pada 2023 silam, sejumlah hal perlu mendapat perhatian yaitu kelengkapan dokumen master analisa situasi, terutama data sasaran serta rincian data perdesa dan kelurahan yang tidak terunggah dalam Bangda Kemendagri maupun bukti fisik yang belum lengkap.(jl)