 |
| Istimewa |
Selong-- Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur tindak lanjuti temuan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Mataram terkait obat keras, jamu yang mengandung zat kimia dan sejumlah makanan mengandung boraks di pasar baru Paok Motong.
Sebelumnya, pada selasa (19/3) BPOM telah melakukan intensifikasi pengawasan pangan Ramadhan di pasar baru Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur.
Alhasil, BPOM menemukan sebanyak 6 toko yang menjual obat keras atau obat nya daftar G berupa anti biotik dan obat tradisional jamu yang mengandung bahan kimia.
Selain obat, BPOM melakukan sampling terhadap 45 sampel pangan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat.
Dari 45 sampel tersebut ditemukan sebanyak 2 sampel kerupuk, satu cilok dan pencok positif mengandung bahan berbahaya berupa boraks.
Temuan tersebut rupanya menjadi perhatian serius Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Dr. H. Pathurrahman.
"Menjadi tempat temuan BPOM, akan dilakukan pembinaan kembali," ucapnya.
Dia menjelaskan, temuan terhadap obat daftar G memang tidak banyak. Namun begitu peredaran obat tersebut tetap tidak boleh.
Karena itu, pihaknya bakal melakukan pembinaan kembali lantaran lokasi ditemukannya di wilayah Lombok Timur.
Selanjutnya, ia menyebut perlakuan yang sama akan dilakukan terhadap temuan sejumlah makanan yang mengandung boraks.
Menurutnya kejadian tersebut terjadi karena minimnya pengetahuan masyarakat terkait bahan pengganti boraks yang diperbolehkan dan aman dikonsumsi.
Hal itu lantaran yang dijadikan sampel tersebut merupakan produk dari pedagang kecil.
"Sering kitaelakukan pembinaan, namun begitu karena produsen ini banyak dan semakin bertambah, kita akan melakukan pembinaan kembali," pungkasnya.(*)
