SELONG – Pj. Bupati Lombok Timur H. M. Juaini Taofik
menghadiri acara Rembuk Stunting yang dirangkaikan dengan Deklarasi 100 persen Desa
Menjadi Kampung KB serta peluncuran Sekolah Lansia dan Kick Off 10 Pasti
Intervensi Serentak Pencegahan Stunting. Acara ini diadakan di Pendopo Kantor
Bupati pada Kamis pagi (30/5), dihadiri Pj. Sekda Lotim H. Hasni, Pj. ketua TP
PKK, Hj. Nurhidayati, Kepala OPD, Forkopimda, Camat se-Lotim, ketua forum
kepala desa, unsur BUMD, dan perwakilan mahasiswa.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting,
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur meluncurkan program 10 Pasti Intervensi
Serentak Pencegahan Stunting. Program ini mencakup sepuluh langkah strategis
yang harus dilakukan secara serentak oleh semua pihak terkait.
Langkah-langkah ini meliputi memastikan pendataan
seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita, memastikan alat antropometri
tersedia di posyandu, memastikan kader posyandu memiliki keterampilan dalam
penimbangan dan pengukuran, memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan
intervensi serentak termasuk rujukan kasus ke fasilitas layanan Kesehatan,
memastikan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan intervensi
serentak, memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran serta intervensi
ke dalam sistem informasi (e-PPGBM) dihari yang sama, memastikan calon
pengantin, ibu hamil dan balita mendapatkan edukasi, memastikan ibu hamil dan
balita yg bermasalah dengan gizi mendapatkan intervensi, dan memastikan
penimbangan dan pengukuran menggunakan antropometri terstandar.
Intervensi serentak pencegahan stunting tersebut
merupakan langkah penting dalam upaya penurunan angka prevalensi stunting,
dimana akan dilakukan penimbangan, dan pengukuran pada semua ibu hamil, balita,
dan calon pengantin. Intervensi juga akan diberikan sesuai permasalahan yang
dialami oleh balita dan ibu hamil yang diperiksa.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati mengingatkan bahwa
stunting adalah masalah kompleks yang membutuhkan kerja sama semua pihak. Ia
mengatakan bahwa setiap instansi dan organisasi harus saling mendukung dan
berkoordinasi dengan baik.
Lebih lanjut ia menyebut pentingnya konvergensi dalam
penanganan stunting dengan mengintegrasikan berbagai program dan intervensi
yang ada sehingga dapat mencapai target penurunan stunting yang telah
ditetapkan pemerintah pusat. Untuk itu Pj. Bupati meminta kepada semua
stakeholder agar mengecek dan menghitung ulang data stunting dengan menggunakan
alat ukur terbaru yang sudah sesuai standar Kementerian Kesehatan.
Selain itu, juga dilakukan Deklarasi 100% Desa Menjadi
Kampung KB, ini merupakan komitmen bersama untuk menjadikan semua desa di
Lombok Timur sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB). Program Kampung KB
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga melalui berbagai program
kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Dengan tercapainya 100 persen
desa sebagai Kampung KB, diharapkan setiap keluarga dapat merencanakan dan
mengatur kehidupan keluarga yang lebih baik.
Selain fokus pada anak-anak, Pemerintah Kabupaten
Lombok Timur juga menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan lansia dengan
meluncurkan Sekolah Lansia. Program ini dirancang untuk memberikan edukasi dan
kegiatan yang bermanfaat bagi para lansia, sehingga mereka dapat menikmati masa
tua yang sehat dan produktif.
Acara ini ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh kepala desa dan pemerintah daerah. Dengan adanya deklarasi ini, Lombok Timur bertekad untuk menjadi daerah yang berkemajuan, dan menuju Indonesia Emas 2045.*