SELONG – Pj. Bupati Lombok Timur, H. M. Juaini Taofik, secara resmi meluncurkan program inovatif, rabu (29/5).
Program tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat menerapkan pola konsumsi pangan B2SA guna meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat dalam rangka upaya menurunkan angka stunting demi mewujudkan sumber daya manusia yang aktif, sehat dan produktif.
Program yang dinamakan " Dekapan PKK Canting Srikandi " ini difokuskan pada pencegahan stunting di seribu hari kehidupan dini, periode yang sangat krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dekapan PKK Canting
Srikandi akronim dari Dengan Ketahanan Pangan Cegah Stunting di Seribu Hari
Kehidupan Dini, merupakan kegiatan kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan,
PKK, dan Dinas Kesehatan sebagai salah satu Langkah penanggulangan stunting.
Sasaran dari program ini yaitu 500 anak stunting dan 150 Bumil KEK, sehingga
total 650 sasaran dari 34 Desa di 16 Kecamatan yang ada di Lombok Timur.
PJ. Bupati Lombok Timur
H. M. Juaini Taofik mengapresiasi adanya program ini. Menurutnya, kekuatan
daerah harus dimulai dari rumah tangga. Terdapat 19.000 (16,18 persen) jumlah
kasus anak stunting di Lotim, adapun kasus balita stunting berkontribusi
terhadap 15 Juta kematian anak di dunia, sehingga program yang langsung
menyasar ibu hamil dan balita ini dinilai sangat tepat untuk menurukan stunting
di Lombok Timur.
Selain itu, ia menekankan
pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan
generasi yang sehat dan kuat dengan cara memantau perkembangan kehamilan dan
memberikan balita gizi yang seimbang. Ia juga berharap seluruh stakeholder dapat
memonitoring program ini agar berjalan dengan efektif.
Dengan adanya program
ini, H. M. Juaini Taofik juga berharap Lombok Timur dapat menjadi contoh bagi
daerah lain dalam upaya peningkatan kesehatan dan ketahanan pangan untuk
mencegah stunting.
Sementara itu, Pj. Ketua
TP PKK Lombok Timur, Hj. Nurhidayati, mengatakan Dekapan PKK Canting Srikandi
fokus kepada ibu hamil yang kekurangan energi kronik dan balita dibawah 2 tahun
yang memiliki masalah gizi.
Ia juga menyampaikan
bahwa PKK siap mendukung penuh program ini melalui berbagai kegiatan yang telah
direncanakan. Salah satu kegiatannya yakni kelas edukasi bagi ibu hamil dan
kegiatan formula 100 khusus bagi balita yang mengalami masalah gizi.
Acara peluncuran yang
berlangsung di Kantor Camat Sakra pada Rabu pagi (29/05) ini dihadiri oleh Pj.
Sekda Lotim H. Hasni, Pj. Ketua umum tim penggerak PKK Hj. Nurhidayati, Kadis
Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Kepala OPD, Pimpinan Bulog, Camat se-Lotim, Forkopimcam,
serta PKK dan Kader Tingkat Kecamatan dan Desa.*